News, Opini  

Hari Santri Nasional, Doktor Qustulani: Jangan Ada Pemikiran Dikotomi Pemerintah Atas Pesantren

LINTAS24NEWS.com – Hari Santri Nasional (HSN) yang ditetapkan pemerintah Indonesia jatuh pada hari ini Jumat 22 Oktober 2021 mengusung tema yakni “Santri Siaga Jiwa dan Raga”.

Pengasuh Pondok Pesantren (PP) Al Hasaniyah Desa Rawalini, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Dr. H. Muhamad Qustulani, MA.HUM mengatakan, ekspresi Hari Santri Nasional (HSN) 2021 seharusnya tidak hanya sekedar kegiatan ceremonial, tetapi momentum ini harus dijadikan batu loncatan bagi para santri agar ke depan bisa mengisi lini-lini atau pos-pos struktur kehidupan yang belum terisi. Seperti pemerintahan, pengusaha dan lain sebagainya.

“Santri harus siaga jiwa dan raga menjadi pengusaha yang santri, pejabat yang santri, ekonomi yang santri,” kata Pria yang juga duduk sebagai wakil ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Tangerang kepada lintas24news.com, Jumat (22/10/2021).

Baca juga:  Camat Kosambi Ucapkan Selamat Atas Dilantiknya Pengurus PWI Kabupaten Tangerang

Selain itu, Dikatakan Fani, setelah pemerintah membuat Undang-Undang (UU) dan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) tentang pesantren, pemerintah daerah harus lebih responsip membuat program kegiatan yang manfaatnya khusus untuk santri dan pesantren. Pesantren-pesantren harus diberikan fasilitas digital, guru guru pesantren lebih diperhatikan, meningkat SDM pengelolaan manajemen administrasi pesantren, dan lainya.

“Memfasilitasi kebutuhan pesantren dan memperhatikan kesejahteraan guru adalah tugas pemerintah,” ujarnya.

Pihaknyapun berharap, tidak ada lagi pemikiran dikotomi tentang kewenangan pusat dan daerah atas pesantren. Hapus distorsi pemahaman itu di pemerintah daerah. Karena jelas, pesantren adalah tanggung jawab negara untuk merawat, membina dan mengembangkan. Apalagi sejarah 22 Oktober 1945 dan 10 Nopember 1945, jelas santri punya peran penting menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Baca juga:  Pameran Artefak Nabi Muhammad di Festival Al Azhom Tak Surut Pengunjung

“Sejak dulu sikap santri sudah jelas, siap siaga menyerahkan jiwa dan raga membela tanah air, mewujudkan perdamaian dunia dan mempertahankan persatuan Indonesia,” pungkasnya. (Bontot)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *