LINTAS24NEWS.com – Pemerintah Kabupaten Tangerang telah menetapkan empat strategi utama yang akan menjadi fokus pembangunan daerah selama periode 2024-2026. Strategi-strategi tersebut meliputi peningkatan kualitas sumber daya manusia, pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan melalui digitalisasi, serta pengembangan infrastruktur yang memadai.
Salah satu keberhasilan yang signifikan dari implementasi strategi tersebut adalah peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Tangerang. Berkat inovasi dalam pelayanan publik, seperti penerapan sistem pembayaran pajak secara online, Kabupaten Tangerang berhasil menduduki peringkat ketiga sebagai daerah dengan penerimaan pajak daerah tertinggi di Indonesia, setelah Kabupaten Badung dan Kabupaten Gianyar, Bali.
Hingga akhir Mei 2024, PAD Kabupaten Tangerang telah mencapai Rp1,2 triliun, mengalami pertumbuhan sebesar 9,01% dibandingkan bulan sebelumnya. Keberhasilan ini tidak terlepas dari kemudahan layanan yang diberikan kepada wajib pajak, sehingga mendorong peningkatan kesadaran masyarakat untuk memenuhi kewajiban perpajakannya.
Dengan fokus pada keempat pilar pembangunan tersebut, Kabupaten Tangerang terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat posisi daerah sebagai salah satu pusat pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
PIK 2, PSN yang Berdampak Signifikan
Pengembangan Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2) terus menunjukkan progres yang signifikan. Sebagai proyek strategis nasional (PSN), PIK 2 tidak hanya memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan daerah, tetapi juga membuka peluang investasi dan lapangan kerja bagi masyarakat Banten.
Dengan nilai investasi mencapai Rp65 triliun, proyek yang digarap oleh Agung Sedayu Group (ASG) dan Salim Group (SG) ini menargetkan penyelesaian pada tahun 2060. PIK 2 yang membentang seluas 1.755 hektar ini menawarkan berbagai keunggulan, seperti aksesibilitas yang baik melalui Jalan Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg serta potensi besar sebagai destinasi wisata berbasis hijau, Tropical Coastland.
Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Juru Bicara Kemenko Perekonomian, Haryo Limanseto, mengungkapkan bahwa pengembangan Green Area dan Eco-City di PIK 2 seluas 1.756 hektare akan menjadi magnet bagi wisatawan. Proyek ambisius ini diperkirakan akan menyerap ribuan tenaga kerja, baik langsung maupun tidak langsung.
Dampak Positif bagi Masyarakat
Pengembangan PIK 2 tidak hanya berdampak pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan, tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi masyarakat sekitar. Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Tangerang sebesar 26,49% merupakan bukti nyata dari kontribusi proyek ini. Selain itu, PIK 2 juga membuka lapangan kerja baru, sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pembangunan Berkelanjutan
PIK 2 berkomitmen untuk mengembangkan kawasan yang berkelanjutan. Dengan fokus pada pariwisata berbasis hijau, proyek ini diharapkan dapat menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan.
APDESI Dukung Penuh Pembangunan Pantura Kabupaten Tangerang
Pembangunan kawasan Pantai Utara (Pantura) Kabupaten Tangerang mendapat dukungan penuh dari Asosiasi Kepala Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Tangerang. Ketua APDESI, Maskota HJS, optimis pembangunan ini akan menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat, terutama di wilayah Pantura.
Menurut Maskota, proyek pembangunan seperti PIK 2 dan kawasan perkotaan baru yang sedang digarap akan berdampak signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. “Kami yakin, pembangunan di Pantura akan membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat Kabupaten Tangerang,” tegasnya.
Selain itu, Maskota juga menekankan bahwa pembangunan ini akan memberikan kontribusi positif terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Tangerang. Hal ini tentu saja akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Infrastruktur dan Perizinan Jadi Kunci
Agar pembangunan di Pantura berjalan optimal dan berdampak maksimal, APDESI berharap pemerintah Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, dan pusat dapat menyediakan infrastruktur pendukung yang memadai. Di antaranya adalah pembangunan kawasan pergudangan, industri, niaga, hotel, jasa kargo, serta perbaikan infrastruktur jalan untuk mengatasi masalah kemacetan.
“Dengan tersedianya infrastruktur yang lengkap dan proses perizinan yang mudah, murah, dan adil, kami yakin akan banyak investor yang tertarik untuk berinvestasi di wilayah Pantura,” tambah Maskota.
Dukungan penuh dari APDESI ini sejalan dengan harapan masyarakat Kabupaten Tangerang yang melihat potensi besar dari pembangunan kawasan Pantura. Masyarakat berharap pembangunan ini dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan taraf hidup mereka.
Oleh Penggiat Tangerang Utara: Budi Usman
(Red)