LINTAS24NEWS.com, TANGERANG – Seorang Bocah perempuan berusia 12 tahun berinisial S tewas tenggelam di kubangan bekas galian proyek sebuah kawasan yang ada di wilayah Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten. Senin (20/2/2023).

Sebelum tewas tenggelam, bocah kelas 6 sekolah dasar (SD) yang luput dari pengawasan dari kedua orang tuanya karena sedang bekerja itu, diketahui asik bermain bersama tiga orang temannya. Diduga karena licin dan akhirnya terpeleset ke kubangan bekas galian yang diperkirakan dalamnya 3 – 4 meter.

“Bapaknya bekerja, Ibunya bekerja anak ini luput dari pengawasan. Anak ini (korban_red) nganterin adiknya yang bimbel, sambil nunggu bimbel dia bermain berempat di sekitar lokasi galian,” kata Camat Pakuhaji H Asmawi usai mengecek lokasi korban tenggelam.

“Yang namanya anak-anak, mungkin dikira itu nggak dalam dipakai arena bermain kemudian terpeleset,” sambung Camat Pakuhaji.

Baca juga:  Satlantas Polres Serang Evakuasi Odong-Odong Tertabrak Kereta, 9 Penumpang MD 10 Luka

Dikatakan H Asmawi, proyek yang berdekatan dengan warga hingga memakan korban jiwa tersebut terkesan abai terhadap keselamatan. Dan pihaknya belum mengetahui pasti fungsi galian tersebut, disinyalir saluran yang digunakan untuk embung penyimpanan air.

“Kelihatan pengamanannya minim sekali untuk keselamatan warga sekitar, karena itu posisinya ada di dekat perkampungan warga. Tadi saya dengan kepala desa dengan warga, tidak ada papan peringatan,” ungkapnya.

Tomas
H. Yusin bersama warga di lokasi tenggelamnya bocah kelas 6 SD.

Atas kejadian tersebut, pihak Pemerintah Kecamatan Pakuhaji akan melakukan koordinasi dengan pihak pengembang untuk membahas sistem pengamanan yang ada di sekitar kawasan pengembang.

“Nanti kita mencoba berkoordinasi dengan salah satu pengembang yang ada di wilayah Pakuhaji. Paling tidak pengamanannya yang paling penting,” tukasnya.

Disaat yang sama, H Yusin salah satu Tokoh Masyarakat mengatakan, dia tak ingin musibah ini terulang dan memakan korban jiwa lagi. Dan meminta pihak kawasan agar bertanggung jawab.

Baca juga:  Peringatan Hari Ibu, Kades Kohod Arsin: Bagi Saya Setiap Hari

“Saya mohon pihak kawasan untuk bertanggung jawab dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan mereka. Seperti yang kita lihat disini, tidak ada terlihat pembatas-pembatas keamanannya, penggaliannya juga sangat dalam,” kata H Yusin.

Selama ini kata Yusin, masyarakat tak mengetahui kegiatan yang dilakukan pengembang dan meminta pihak terkait untuk memanggil pihak pengelola kawasan agar bertanggung jawab.

“Dalam hal ini, dalam rangka perbaikan jadi harus bersinergi dengan lingkungan dalam hal kegiatan, jangan sampai terulang lagi dan ada korban lagi,” tegas Yusin.

“Kami ingin bersurat kepada pihak terkait dan juga pengelola kawasan, tolong disamping itu juga ayo kita duduk bareng untuk memperbaiki keadaan yang ada jangan sampai terjadi lagi,” pungkasnya.

(Adi/Ibong)