LINTAS24NEWS.com – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kronjo, Kabupaten Tangerang, kembali memicu bencana banjir. Peristiwa yang terjadi pada Kamis, 8 Januari 2025, ini merendam sejumlah rumah warga di Kampung Pasilian Anyar, Desa Pasilian. Tingginya curah hujan, ditambah maraknya pembangunan liar di sepanjang kali kecil yang melintasi wilayah tersebut, menjadi penyebab utama banjir yang mencapai ketinggian 30-50 sentimeter.

Empat RT di Kampung Pasilian Anyar, yakni RT 002/002, RT 003/002, RT 004/002, dan RT 006/002, menjadi kawasan yang paling parah terdampak banjir. Kondisi ini membuat warga kesulitan beraktivitas dan terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Ahmad Ripai, salah seorang warga mengungkapkan keprihatinannya. “Kami berharap pemerintah segera turun tangan untuk mengatasi masalah banjir ini. Bantuan selimut, obat-obatan, makanan ringan, dan tenda pengungsian sangat dibutuhkan saat ini,” ujarnya.

Baca juga:  Peringati Hari Sumpah Pemuda, Katar Kecamatan Pakuhaji Galang Dana untuk Palestina

Banjir yang terjadi di Kronjo bukanlah peristiwa yang pertama kali. Setiap musim hujan tiba, warga selalu dihantui ancaman serupa. Hal ini menunjukkan bahwa masalah banjir di wilayah ini sudah menjadi persoalan yang kompleks dan membutuhkan penanganan serius dari pemerintah.

Penyebab Utama Banjir:

  • Curah hujan tinggi: Intensitas hujan yang lebat dalam waktu yang cukup lama menyebabkan sungai meluap dan merendam pemukiman warga.
  • Bangunan liar: Maraknya pembangunan liar di sepanjang kali kecil membuat aliran air terhambat dan kapasitas sungai berkurang. Akibatnya, air meluap dengan cepat saat terjadi hujan deras.

Dampak Banjir:

  • Kerugian materi: Banjir menyebabkan kerusakan pada rumah dan harta benda milik warga.
  • Gangguan aktivitas: Warga kesulitan beraktivitas sehari-hari dan terpaksa mengungsi.
  • Ancaman kesehatan: Genangan air menjadi sarang nyamuk dan bakteri penyebab penyakit.
Baca juga:  Dalam Muskot, Adwin Sjahrizal Terpilih Aklamasi Sebagai Ketua APINDO Tangsel

Solusi:

  • Penertiban bangunan liar: Pemerintah perlu melakukan penertiban terhadap bangunan liar yang berdiri di sepanjang sungai.
  • Normalisasi sungai: Pengerukan sungai secara rutin dapat meningkatkan kapasitas sungai dan mengurangi risiko banjir.
  • Pembangunan infrastruktur: Pembangunan saluran drainase yang memadai dan tanggul penahan banjir dapat membantu mengurangi dampak banjir.
  • Sosialisasi: Pemerintah perlu melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan.

Banjir yang terjadi di Kronjo merupakan peringatan bagi kita semua tentang pentingnya menjaga lingkungan. Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama untuk mencari solusi jangka panjang agar masalah banjir ini dapat teratasi.

(Red)