Tanggul Sungai Cisadane di Desa Tanjung Burung Sering Ambruk, Kabid DBMSDA: Saya Sering Ajukan Ke BBWSC2

LINTAS24NEWS.com – Ambruknya tanggul penahan tanah (TPT) sungai Cisadane di Kampung Kandang Genteng RT 06 / RW 03 bukan baru pertama, ditahun 2021 ini saja sudah 3 kali peristiwa serupa terjadi, Selasa (14/12/2021).

Camat Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Zamzam Manohara mengatakan, Lokasi tanggul yang berada di Desa Tanjung Burung memang sering terjadi longsor bahkan setahun ini sudah 3 kali terjadi, April dan Juli di lokasi pertama yang terbilang parah hingga nyaris membuat jalan terputus dan saat ini Desember 2021 di lokasi baru yang masih berdekatan jaraknya. Atas kejadian itu, tentu sangat berimbas pada mobilitas aktivitas kendaraan dan juga bangunan-bangunan milik warga yang berada disepanjang sungai Cisadane.

Baca juga:  Pemkab Tangerang Akan Gelontorkan Rp.2 Miliar Untuk Jalan Raya Pakuhaji-Sepatan

“Untuk antisipasi, kami (Muspika dan Dinas Bina Marga_red) sudah membuat jalan alternatif, namun itu bukan solusi dan berharap BBWSC2 segera melakukan pembangunan sheet pile beton,” kata Zamzam saat ditemui di lokasi longsor tanggul, Selasa (14/12/2021).

Baca Juga: Warung Kopi di Desa Tanjung Burung Ambuk Terseret Arus Sungai Cisadane

Dikatakan Zamzam, meskipun peristiwa tersebut sering terjadi, anehnya pihak terkait dalam hal ini Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSC2) belum juga mengambil langkah membangun tanggul, jika terus dibiarkan bisa menyebabkan beberapa wilayah lain akan terimbas.

“Walaupun sudah ada jalan alternatif yang dibangun pemkab tangerang, kalau tanggul utamanya tidak dibangun akan berdampak juga pada jalan alternatifnya,” ujarnya.

Baca juga:  IMM Cabang Kota Tangerang Peduli Palestina

Baca Juga: Reses Ke-3 DPRD Kabupaten Tangerang Chris Indra Wijaya di Perum Sepatan Residen Bikin Warga Kagum

Sementara, Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air pada DBMSDA Kabupaten Tangerang, H. Dedi Sukardi menyampaikan, pihaknya sudah sering mengajukan permohonan pembangunan Sheet Pile dari beton kepada Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSC2) namun saja berdasarkan informasi yang diterima, realisasi pembangunan tersebut baru bisa dilaksanakan pada tahun 2022 mendatang.

“Sungai kewenangan pusat (BBWSC2_red), surat permohonan pembuatan tanggul beton juga sering saya ajukan,” tukasnya.

Dihubungi terpisah, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSC2) Bambang Heri Mulyono tidak membalas pesan WhatsApp yang dikirim wartawan lintas24news.com meskipun dalam kondisi terbaca. (Red/Bontot)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *