LINTAS24NEWS.com – Kesuksesan Iedul Adha 2024 di Kota Tangerang sungguh mendapat perhatian penuh oleh Umat Islam yang berada di Kota Tangerang dengan serentaknya Hari Raya Iedul Adha.

Ketua DPD Partai Golkar yang juga sebagai Calon Walikota Tangerang 2024 mengundang Seluruh Team Pemenangan Ring 1 H. Sachrudin bersama Masyarakat Kota Tangerang untuk dapat hadir di Acara Gebyar Takbir Iedul Adha 1445 H di Danau Cipondoh, Kota Tangerang.

Begitu antusiasnya Team Pemenangan Drs. H. Sachrudin dalam mengawal juga memeriahkan Iedul Adha 1445 H – 2024 M di Danau Cipondoh Kota Tangerang.

Dengan pengawalan dari Team PAS 1 KOMANDO Drs. H. Sachrudin yang dipimpin Bapak H. Maulana Hasanudin mengawal dalam Acara Gebyar Takbir ini dan berlangsung dengan aman terkendali.

Tak luput juga Para Srikandi dari Team Pemenangan H.Sachrudin Ring 1 ikut memeriahkan acara ini bersama Warga Kota Tangerang berkumpul di Danau Cipondoh Kota Tangerang.

Pemerintah menetapkan Hari Raya Iedul Adha jatuh pada Senin, 17 Juni 2024. Keputusan ini sama dengan yang ditetapkan sejumlah organisasi kemasyarakatan Islam, termasuk Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.

Namun, kebersamaan Idul Adha di Indonesia itu justru berbeda dengan Idul Adha di sebagian besar negara-negara Arab yang jatuh sehari sebelumnya.

Hasil Sidang Isbat Awal Zulhijah 1445 yang disampaikan Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki di Jakarta, Jumat (7/6/2024) malam, menetapkan 1 Zulhijah 1445 Hijriah jatuh pada Sabtu (8/6/2024). Dengan demikian, hari Raya Iieul Adha 10 Zulhijah 1445 Hijriah akan berlangsung pada Senin (17/1/2024).

”Pemerintah selalu menggunakan dua metode dalam menentukan awal bulan Kamariah yang saling melengkapi dan tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lain. Hisab atau perhitungan bersifat informatif dan rukyat atau observasi bersifat informatif,” demikian ujar Drs. H. Sachrudin.

Konsekuensinya, saat Matahari terbenam berikutnya sebagai batas pergantian hari dalam kalender Islam atau Jumat petang, maka posisi hilal atau sabit tipis di seluruh wilayah Indonesia sudah mencapai tinggi antara 7,27 derajat-10,69 derajat, jarak sudut atau elongasi Matahari-Bulan sebesar 11,58 derajat-13,24 derajat, dan umur Bulan antara 19,82 jam-23,23 jam.

Baca juga:  Panwaslu Kecamatan Sepatan Timur Adakan Rakor Kajian Alat Kerja

Dengan demikian, secara hisab, posisi hilal pada Jumat petang sudah memenuhi kriteria baru MABIMS yang mensyaratkan hilal bisa diamati jika minimal tingginya 3 derajat dan elongasi-nya 6,4 derajat.

Hasil perhitungan itu terbukti atau terkonfirmasi dengan teramati-nya hilal dari sejumlah lokasi pengamatan.

Maka dengan adanya Ketetapan Pemerintah tentang awal Zulhijah 1445 Hijriah dan Iedul Adha 2024 itu selaras dengan ikhbar (pengumuman) Nahdlatul Ulama yang disampaikan Jumat petang. Keputusan itu diambil setelah sejumlah Lembaga Falakiyah NU dari sejumlah lokasi melaporkan melihat hilal.

Meski tetap melakukan perhitungan sebagai dasar rukyat, pengamatan hilal tetap dilakukan NU karena hukumnya fardhu kifayah alias kewajiban kolektif.

Adapun Muhammadiyah yang menggunakan hisab dengan kriteria wujudul hilal atau terbentuknya hilal juga telah menetapkan awal Zulhijah 1445 Hijriah jatuh pada 8 Juni 2024 dan Idul Adha 1445 pada 17 Juni 2024.

Dalam kriteria ini, syarat awal bulan (month) Kamariah hanya konjungsi sudah terjadi dan hilal sudah di atas ufuk saat Matahari terbenam.

Kesamaan dalam penetapan awal Zulhijah 1445 Hijriah dan Idul Adha 2024 ini membuat sebagian besar umat Islam Indonesia akan merayakan Iedul Adha tahun ini secara bersama-sama.

Maka dengan demikian, kebersamaan umat Islam di Indonesia dalam merayakan Iedul Adha 2024 bersama-sama dan dipastikan akan lebih meriah dari Hari Raya Iedul Adha sebelumnya.

Perbedaan ini memang tidak bisa dihindari karena adanya perbedaan matla’ alias batas geografis keberlakuan rukyat. Menurut Cecep, pada Kamis petang saat masyarakat Arab Saudi melakukan rukyat, ketinggian hilal di Mekkah mencapai 1,66 derajat dan di Riyadh 1,72 derajat.

Baca juga:  Pemkab Tangerang Serahterimakan 41 Unit Rumah di Dua Desa Kecamatan Mauk

Selanjutnya kita sebagai umat Islam juga harus selalu hormat menghormati jika ada perbedaan dalam Perayaan Iedul Adha ini.

Dalam Gebyar Takbir Iedul Adha 1445 H / 2024 M di Cipondoh Kota Tangerang diisi dengan Acara :

1.Marawis

2.Pawai Obor

3.Gema Takbir.

Meski sebagian besar ormas Islam Indonesia akan merayakan Idul Adha secara bersama, yaitu Senin, berkaca pada tahun sebelumnya, akan ada sebagian kecil umat Islam yang merayakan Idul Adha pada Minggu.

Mereka umumnya mengacu pada ketetapan Pemerintah Arab Saudi dengan mengabaikan posisi hilal antarnegara yang jelas-jelas berbeda.

”Dalam filsafat hukum Islam, ada ibadah yang terkait waktu saja, seperti sholat dan puasa. Ada pula ibadah yang terkait waktu dan tempat, seperti ibadah haji atau penyembelihan hewan kurban, ” kata Drs.H.Sachrudin.

Karena itu bagi umat Islam di Kota Tangerang yang sedang melaksanakan ibadah haji di Arab Saudi, maka penentuan Hari Raya Iedul Adha termasuk ibadah wukuf di Arafah mengikuti ketentuan pemerintah Arab Saudi

Ketua DPD Partai Golkar Drs. H.Sachrudin mengajak semua umat Islam yang berada di Kota Tangerang senantiasa bersyukur dan menyemarakkan Iedul Adha dengan menyembelih hewan kurban untuk berbagi kasih sayang dengan sesama manusia.

Perbedaan perayaan Iedul Adha yang dijalani sebagian kecil umat Islam Indonesia itu tidak bisa dilarang karena pemerintah tidak bisa mencampuri urusan ibadah. Namun, meski berbeda, masyarakat diharapkan senantiasa mengedepankan harmoni dan toleransi, tidak justru menonjolkan perbedaan yang terjadi.

”Jaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang majemuk. Hindari perpecahan dan perselisihan yang dapat merusak kerukunan umat beragama dan persaudaraan bangsa,” kata Ketua DPD Partai Golkar Kota Tangerang yang juga sebagai Calon Walikota Tangerang.

(Doni)