LINTAS24NEWS.com – Duka mendalam menyelimuti Sekolah Dasar Negeri Salembaran 2 setelah salah satu siswinya, Alika, menjadi korban kecelakaan yang melibatkan truk pengangkut tanah. Kejadian ini memicu kemarahan dan keprihatinan yang meluas, tidak hanya di kalangan siswa dan guru, tetapi juga masyarakat sekitar.
Sebagai bentuk protes dan tuntutan keadilan, puluhan siswa-siswi SDN Salembaran 2 bersama para guru menggelar aksi unjuk rasa di Jalan raya Salembaran pada Kamis, 7 November 2024. Dengan mata berkaca-kaca dan poster bertuliskan tuntutan tegas, mereka menyuarakan keprihatinan atas maraknya pelanggaran jam operasional truk tambang di wilayah tersebut.
Fajar, salah seorang guru di sekolah tersebut, mengungkapkan bahwa aksi ini merupakan bentuk solidaritas terhadap Alika dan sekaligus upaya untuk mendesak pemerintah bertindak tegas.
“Kejadian ini sangat traumatis bagi kami semua,” ujar Fajar. Ia menambahkan bahwa siswa-siswi sering kali merasa takut dan tidak aman saat berangkat dan pulang sekolah karena lalu lalang truk tambang yang tidak terkendali.
Sentimen yang sama juga diungkapkan oleh Romli Sahib, Ketua PGRI Kecamatan Kosambi. Ia mengutuk keras tindakan para pengemudi truk yang mengabaikan aturan dan mengancam keselamatan masyarakat, terutama anak-anak. “Kami berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak,” tegas Romli.
Akibat aksi protes tersebut, lalu lintas di Jalan raya Salembaran sempat mengalami kemacetan parah. Beberapa truk tambang yang melintas juga menjadi sasaran kemarahan warga.
Amuk Massa Pecah Pasca Laka Lantas di Teluknaga, Polisi Imbau Ketenangan
Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan truk tanah di Jalan Raya Salembaran, memicu kemarahan warga yang berujung pada aksi anarkis. Belasan truk pengangkut tanah menjadi sasaran amuk massa. Kaca-kaca mobil dihancurkan, ban dikempiskan, dan bahkan satu unit truk dibakar.
Aksi kekerasan ini tidak hanya berhenti di situ. Beberapa petugas kepolisian yang berusaha meredakan situasi pun turut menjadi korban. Melihat kejadian ini, Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho, mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak melakukan tindakan anarkis.
“Kami memahami kesedihan dan kemarahan masyarakat atas kejadian ini. Namun, tindakan anarkis bukanlah solusi. Kami akan mengusut tuntas kasus ini dan memberikan informasi terbaru kepada masyarakat,” ujar Kapolres.
Mengapa aksi anarkis terjadi?
Kemarahan warga diduga dipicu oleh tingginya angka kecelakaan yang melibatkan truk tanah di wilayah tersebut. Selain itu, lambatnya penanganan kasus kecelakaan serupa di masa lalu juga menjadi pemicu.
Dampak dari aksi anarkis
Selain kerusakan pada kendaraan, aksi anarkis ini juga berpotensi menimbulkan korban jiwa dan kerugian materiil yang lebih besar. Selain itu, tindakan kekerasan ini juga dapat merusak citra masyarakat dan daerah.
Kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua bahwa tindakan kekerasan bukanlah solusi. Mari kita bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan sekitar.