LINTAS24NEWS.com – Rumah Agus Ishak warga Kampung Sukadiri, RT 005 / RW 002, Desa Sukadiri, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang, terdampak gempa bumi tektonik berkekuatan 6,7 magnitudo, mendapatkan bantuan material dari Pondok Pesantren (Ponpes) Salafiyah Harokatul Yamanie (HKY), Sabtu (15/1/2022).

Pimpinan Pondok Pesantren Salafiyah Harokatul Yamanie, Kecamatan Sukadiri, Ustadz Tendi Hidayat (40) mengatakan, bahwa kedatanganya ke rumah korban terdampak gempa bumi adalah wujud kepeduliannya terhadap sesama, untuk itu dirinya bersama puluhan santri bergerak memberikan bantuan bahan material berupa semen dan pasir.

Selain itu, bahwa melihat peristiwa itu, dirinya sangat prihatin lantaran korban hanya tinggal seorang diri didalam rumah tersebut yang terbilang taat beribadah.

Baca juga:  Sebanyak 30 Balita di Desa Buni Ayu Kecamatan Sukamulya Mendapat Suplemen Vitamin A

“Alhamdulillah (Pak Agus_red) sehat dan selamat. Insya Allah santri harokatul yamanie izin Allah hadir bantu dan doakan,” kata Tendi kepada lintas24news.com, Sabtu (15/1/2022).

Lanjutnya pun berharap, pemerintah melalui dinas terkait serta para dermawan segera hadir untuk segera memperbaiki kembali rumah warga terdampak bencana gempa bumi tersebut.

“Jika hatimu bergetar melihat musibah ini (Gempa Bumi_red) maka kaulah saudaraku,” ujarnya.

Sementara, Korban Gempa Bumi, Agus Ishak (56) mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih kepada pimpinan dan santri Ponpes Salafiah Harokatul Yamanie (HKY) yang sudah datang memberikan bantuan kepadanya yang dinilai dapat meringankan bebannya pasca kejadian yang menimpanya.

Baca juga:  Wujudkan Wilayah Terang Benderang, Kini Pemdes Sukadiri Pasang LPJU di 30 Titik

“Terima kasih para santi (Harokatul Yamanie_red) mudah-mudahan manfaat ilmu dan Allah berikan keberkahan,” tukasnya seraya mengucapkan Aamiin.

Berdasarkan informasi yang diterima redaksi24.com, terdapat 3 unit rumah terdampak gempa bumi di Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang diantaranya, rumah Agus di Desa Sukadiri, rumah Maman di Desa Buaran Jati, rumah Hendrik di Desa Mekar Kondang. (Red/Bontot)