LINTAS24NEWS.com – Pemerintah Kota Tangerang memberikan bantuan senilai Rp 200 juta untuk meringankan derita korban gempa bumi Cianjur, Jawa Barat.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menyampaikan, uang bantuan itu merupakan sumbangan dari pegawai pemerintahan Kota Tangerang.
“Ada bantuan sedekah juga dari teman-teman pegawai, kurang lebih Rp 200 juta, semoga bisa membantu meringankan beban saudara-saudara kita yang terkena musibah, minimal kebutuhan sehari-hari,” ucap Arief di Puspem Kota Tangerang, Kamis (24/11/2022).
Lanjutnya, Arif mengatakan tidak hanya bantuan berupa uang saja, ada sekitar 20 personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang diterjunkan ke daerah terdampak gempa Cianjur pada Senin (21/11).
“Hari ini kami melakukan apel pelepasan rekan-rekan BPBD yang akan bertugas kemanusiaan, untuk membantu saudara-saudara kita yang terkena musibah bencana alam di Cianjur Jawa Barat,” katanya.
Masih ditempat yang sama, ia mengungkapkan para petugas akan di tempatkan di posko Kecamatan Pacet Cianjur, dan membawa 5 armada diantaranya 2 unit truk, 1 mobil pemadam kebakaran, 1 ambulan dan mobil komando.
“Saya minta untuk para personel yang akan bertugas agar optimal membantu dan mengevakuasi korban gempa bumi Cianjur,” ungkapnya.
Untuk diketahui, analisis kekuatan gempa Cianjur memiliki parameter utama M 5,6 dan berlokasi di darat. Guncangan gempa terasa sampai Jakarta pada Senin siang.
Menurut laporan Badan Meteorologi, Geofisika, dan Klimatologi (BMKG), episenter atau pusat gempa Cianjur yang terjadi pukul 13.21 WIB berada pada koordinat 6,86 LS; 107,01 BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Sukalarang, Sukabumi, Jawa Barat, pada kedalaman 11 km.
BMKG juga mencatat adanya 171 gempa susulan hingga Rabu (23/11/2022) sore pasca-gempa bumi memporak-porandakan wilayah Cianjur itu.
BMKG juga masih mengingatkan masyarakat atas potensi gempa susulan di Cianjur sampai esok hari.
Untuk itu, Arief meminta agar personel yang diterjunkan bisa menjalankan tugas dengan baik dan menjaga kesehatan mereka.
Pasalnya, selain menyampaikan kebutuhan sesuai dengan sumbangan yang diberikan, personel BPBD juga harus berjuang dengan risiko masih ada potensi gempa susulan dan masih banyak akses jalan yang terputus ke lokasi kejadian.
(Ndi/red)