LINTAS24NEWS.com, TANGERANG – Setelah selesainya pembongkaran ruang guru, pihak SDN Rawaboni 1 Kecamatan Pakuhaji Kabupaten Tangerang merasa kebingungan. Pasalnya, ada aset bongkaran rehab tersebut tidak ada alias raib.
Pihak sekolah menduga, bahwa ada oknum yang menjual aset sekolah hasil pembongkaran rehab ruang guru berupa genteng bekas.
Saat di konfirmasi pihak sekolah yang enggan disebutkan namanya menuturkan, bahwa menurut informasi, ada orang yang mengaku komite pusat membawa genteng tersebut sebanyak 1 mobil pick up warna putih bak terbuka.
“Menurut tukang yang bekerja itu ada orang yang mengaku komite pusat untuk membawa genteng pake mobil,” ucapnya, Rabu (16/8/2023)
Pihak sekolah menduga ada oknum yang mengaku komite pusat membawa aset bongkaran rehab berupa genteng bekas, yang kemudian dijual.
“Saya ada bukti poto disaat mobil membawa genteng tersebut,” tuturnya.
Diketahui bahwa, pengelolaan barang milik negara (BMN) dilaksanakan berdasarkan asas fungsional, kepastian hukum, transparansi, efisiensi, akuntabilitas, dan kepastian nilai.
Dalam Pasal 22 ayat (2) huruf a PP 27/2014 disebutkan bahwa pengguna barang wajib menyerahkan barang milik negara kepada pengelola barang.
Dipahami pengertian dari BMN dalam Pasal 1 angka 1 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (“PP 27/2014”) BMN adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau berasal dari perolehan lainnya yang sah.
Pada dasarnya, segala sesuatu yang merupakan bagian harta milik negara dikuasai atau dijual seolah-olah pemilik harta merupakan obyek tindak pidana pencurian (Pasal 362 KUHP) atau penggelapan (Pasal 372 KUHP).
(Ibong/rdk)
