Heboh! Makam di Cisoka Tangerang Bertuliskan Keturunan Nabi Berumur 1.200 Tahun

KABUPATEN TANGERANG, LINTAS24NEWS.com – Sebuah pemakaman umum yang berdekatan dengan pemukiman warga di kampung Talaga Cihirup, RT. 03 / 01, Desa Selapajang, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang sekilas nampak tidak ada yang aneh. Namun, dari sekian beberapa makam yang ada di sana, terdapat satu makam tua yang tampak telah dipugar.

Makam tua yang dipugar itu diyakini sebagai keturunan Nabi Sulaiman As dan Nabi Daud As. Karena terdapat pada nisan makam wanita tersebut yang bertuliskan Ibu Nesah Binti Nabi Solaiman Bin Nabi Daud, Umur: 1.200 Tahun. Namun tidak disebutkan tarikh wafatnya.

Kendati demikian, makam tersebut malah menuai polemik di tengah masyarakat dan membuat gaduh. Pasalnya, masyarakat sekitar heran dengan kemunculan tiba-tiba makam itu yang diklaim sebagai keturunan dari seorang Nabi.

Keanehan kemunculan makam ini diketahui masyarakat pada Sabtu (19/2) lalu, saat masyarakat akan menguburkan salah satu warga di tempat pemakaman di sana.

“Kita baru tahu makam itu udah berubah dan ada nisan baru yang disebut makam itu Ibu Nesah Binti Nabi Solaiman dan Bin Nabi Daud. Kita aja baru tahu waktu mau nguburin almarhum ustad Jahidi (warga yang meninggal),” kata Sopiandari, Kepala Dusun Kampung Talaga Cihirup, Selapajang kepada Jurnalis, Kamis 24 Februari 2022.

Baca juga:  Lupa Matikan Kompor Seusai Masak Mie, Rumah Semi Permanen Ludes Terbakar di Tigaraksa

Sopiandari mengatakan, bahwa terpasangnya batu nisan itu menimbulkan suatu keresahan di kalangan masyarakat. Dia tidak mempermasalahkan soal pemugaran makam tersebut, akan tetapi, kata Kepala Dusun itu, yang menjadi permasalahan adalah nisan barunya.

Alasannya, katanya dia, nama yang tertulis dicetakan batu nisan itu tertera sebuah nama Ibu Nesah dan mengaitkan dengan nama nabi yang dianggap sebagai keturunan para nabi.

Dia menceritakan, awal mulanya, saat prosesi pemakaman almarhum seorang ustad bernama Jahidi pada hari Sabtu lalu, warga melihat makam itu terlihat sudah berbeda dari bentuk awal sebelumnya. Karena menurut keterangannya, makam tersebut hanya menanggalkan sebuah patok nisan kuno dan pusara itu juga tidak seperti tampak yang sekarang.

Karena merasa penasaran, kata Sopiandari melanjutkan ceritanya, ketua RW dan ustad Ubek mengecek makam tersebut.

“Disitulah ustad Ubek melihat itu, dan hatinya tidak enak, kok ada nama Nabi. Bikin penasaran dan bikin tanda tanya, tapi bonggol (nisan berupa patok penanda makam_red), lamanya tetap ada cuma ditambah nisan baru supaya ada namanya,” katanya.

Baca juga:  APSAI Kota Tangerang Selatan Sosialisasikan Sehat Digital ke Sekolah

Hal tersebut kemudian menjadi isu yang menyebar dan membuat resah warga masyarakat hingga di khawatirkan akan mengganggu iman seseorang. Yang ditakutkannya, jika dibiarkan terus menerus akan jadi salah pengertian dan berujung kesesatan.

Sementara itu, masyarakat sekitar pun tidak pernah mengetahui secara jelas dan pasti asal-usulnya dan tentang siapa yang di makamkan.

“Makam itumah udah ada lama, gak tahu sejak kapan, saya masih kecil aja itu makam sudah ada, tapi gak ada yang tahu siapa yang dimakamin dan asal usulnya,” terangnya.

“Hari itu juga, kita semua masyarakat sini didampingi para sepuh, alim ulama, tokoh masyarakat dan agama, juga aparatur lainnya membongkar nisannya,” jelasnya.

Sopiandari menyebutkan, seseorang yang memasang nisan dan membangun makam itu bukanlah warga kampungnya melainkan warga Ciruas, Serang dan beberapa orang dari daerah lainnya. Ada tujuh orang, kesemuanya dengan sengaja mengubah makam dan meyakini ada ikatan nasab nabi Sulaiman.

Menurut pengakuan Kepala Dusun, ketujuh orang itu baru dapat ditemui pada Senin (21/2/2022), dan dimintai keterangan. Katanya, bahwa ketujuh orang itu adalah pengikut dari seorang guru bernama Abah Jenggot.

Lanjutnya, dia bersama tokoh agama menanyakan soal klaim makam itu dan menanyakan catatan garis keturunannya. Mereka hanya menampik dan meminta warga untuk bertanya langsung kepada guru mereka dan menyebut kalau itu perintah dan berdasarkan gurunya.

Baca juga:  Kakanwil BPN Provinsi Banten: Jika Bisa Lebih Cepat Kenapa Harus Diperlambat

“Mereka semua gak bisa menjelaskan nasab garis keturunannya, malah minta kita buat nanya langsung sama Abah Jenggot guru mereka. Nah, mereka ini temukan makam itu dengan ciri-ciri persis kata guru mereka. Di video call lah guru mereka terus nunjukin ke makam itu, dan gurunya membetulkan makam itu,” bebernya.

Guna membuktikan kebenaran bahwa yang di makamkan tersebut adalah keturunan Nabi Sulaiman dan Nabi Daud. Katanya, Perlu adanya kajian ilmiah dari para ahli dan para ulama yang memang paham soal itu. (Ibg/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *