KABUPATEN TANGERANG, LINTAS24NEWS.com – Protes penutupan akses jalan yang diduga ditutup oleh pihak SMAN 9 Kabupaten Tangerang, ibu-ibu suarakan pendapat membawa berbagai macam peralatan rumah tangga. Senin (21/3/2022).

Salah satu warga, Darwati (50) mengatakan, bahwa aksi turun kejalan menyampaikan pendapat dimuka umum adalah hal yang patut dilakukan ketika saran tidak lagi di indahkan. Apalagi, akses jalan yang sudah dilakukan penutupan dengan memasang pondasi merupakan sesuatu yang dianggap tidak patut ketika dilakukan dengan mengedepankan ego apalagi oleh oknum instansi berlabel pendidik.

“Sebelum sekolah ini berdiri, jalan itu udah ada. Sama-sama (Sekolah dan Mushola_red) menggunakan tanah milik Pemprov Banten,” kata Darwati kepada wartawan, Senin (21/3/2022).

Baca juga:  Pelaku Pembunuhan Bos Mebel Diringkus Unit Reskrim Polsek Teluknaga

Baca Juga: Warga Kronjo Kabupaten Tangerang Bakal Gelar Aksi di SMAN 9, Ini Penjelasan Korlap

Lanjutnya, menyuarakan pendapat dan memukul alat rumah tangga seperti panci, galon dan lainya adalah simbol bahwa bahwa suara masyarakat sudah tidak lagi didengar.

“Tadi dilakukan mediasi dan ditemukan kesepakatan antara warga dan perwakilan sekolah,” ujarnya.

Baca Juga: Naik Tingkat Dari Sabuk Hijau ke Putih, 217 Siswa PSHT KUC Kota Tangerang Ikuti Pendadaran

Sementara, Kepala Cabang Dinas (KCD) Dinas Pendidikan Provinsi Banten, Mohamad Bayuni, mengungkapkan, bahwa setelah dilakukan musyawarah akhirnya aksi tidak dilanjutkan dan menunggu keputusan dari Pemerintah Provinsi Banten.

Baca juga:  Dadang Sudrajat Pimpin Upacara Pada Peringatan Hari Jadi Pramuka ke 61 Kwarran Kecamatan Kosambi

“Sementara Pondasi yang ada tidak dibongkar dulu (Dibiarkan ada_red) dan tunggu keputusan Provinsi,” pungkasnya. (Ade Maulana/red)