TANGERANG, LINTAS24NEWS.COM – Sebanyak 90 pecatur dari 16 klub berkompetisi dalam putaran pertama Liga Catur yang diselenggarakan oleh Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Kabupaten Tangerang. Acara ini berlangsung di Balai Warga RW 14, Islamic Village, Kelapa Dua, pada Minggu, 16 Februari 2025. Liga Catur ini menjadi kegiatan perdana dalam periode kepengurusan Percasi Kabupaten Tangerang 2023-2027, serta menjadi kesempatan berharga bagi para pecatur untuk bersilaturahmi dan mengasah keterampilan mereka.
Yunus Darmayogi, perwakilan dari Islamic Village Chess Club yang menjadi tuan rumah, menyampaikan rasa syukur dan kebanggaan atas kepercayaan yang diberikan oleh Percasi Kabupaten Tangerang. “Kami merasa terhormat menjadi tuan rumah untuk putaran pertama Liga Catur ini,” ungkap Yogi, yang juga menjabat sebagai Ketua RW 14.
Yogi menambahkan bahwa olahraga catur memiliki banyak manfaat, termasuk mempererat hubungan antarwarga. Dengan adanya klub catur, diharapkan dapat muncul bibit-bibit pecatur yang berprestasi, baik di tingkat lokal maupun internasional. “Semoga melalui Liga Catur ini, talenta-talenta atlet dapat terasah dan berkembang,” ujarnya.
Lurah Kelapa Dua, Adi Nugraha, yang juga hadir dalam acara tersebut, menekankan pentingnya olahraga catur dalam membangun kebersamaan di masyarakat. Catur dapat dimainkan di mana saja dan kapan saja, sehingga menjadi sarana yang baik untuk mempererat tali persaudaraan.
Ketua Percasi Kabupaten Tangerang, Hendra SAP, memberikan motivasi kepada para peserta untuk terus meningkatkan kemampuan mereka. Ia menjelaskan bahwa Liga Catur ini akan berlangsung sepanjang tahun 2025, dengan setiap klub secara bergiliran menjadi tuan rumah. “Rencananya, akan ada sekitar 10 putaran, dan setiap putaran akan terdiri dari tiga babak,” jelas Hendra.
Hendra juga menekankan komitmen pengurus Percasi dalam meningkatkan kemampuan pecatur melalui kompetisi ini, yang memungkinkan setiap klub untuk melakukan evaluasi dan merencanakan strategi untuk putaran berikutnya. “Kebersamaan dalam kompetisi ini harus terus kita kembangkan agar semangat berprestasi para pecatur di Kabupaten Tangerang semakin meningkat,” harapnya.
Kegiatan Liga Catur ini mendapat dukungan dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Tangerang. Wakil Ketua II KONI, Hadisa Mansyur, mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian Percasi Kabupaten Tangerang yang telah menyelenggarakan 43 kegiatan selama tahun 2024. “Kami sangat mendukung dan mengapresiasi upaya Percasi dalam meningkatkan prestasi dan pembinaan atlet,” ujarnya.
Hadisa juga menambahkan bahwa olahraga catur bermanfaat untuk menjaga kesehatan mental, karena dapat melatih kemampuan berpikir. “Kesehatan mental sangat penting, sehingga olahraga catur perlu semakin dipromosikan di masyarakat,” pungkasnya.
Di antara 16 klub yang berpartisipasi dalam Liga Catur ini adalah Benteng Cisauk, Benteng Tamara, Benteng Tugu Legok (BeTle), Benteng Walet, Bidak Beracun, Benteng Selapajang Maju (BSM), Citra Raya Chess Club Cikupa Tangerang (C4T), Persatuan Catur Sukadiri Mauk (Casma), Benteng Kelapa Dua (BKD), Tangerang Belia, Persatuan Catur Tigaraksa (Perca3), Persatuan Catur Pion Jadi (PCPJ), Kuda Sutet Chess Club, Komunitas Catur Binong Nusantara (KCBN), Jayanti Chess Club (JCC), dan Islamic Village Chess Club (IVCC).
Dihadiri Dimyati Natakusuma dan Soma Atmaja

Wakil Gubernur Banten terpilih, Dimyati Natakusuma, bersama Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang, Soma Atmaja, juga hadir dalam putaran perdana Liga Catur ini. Keduanya dikenal sebagai penggemar catur, dengan Soma menjabat sebagai Pembina Percasi Kabupaten Tangerang. Setelah acara, mereka berkesempatan bermain catur bersama di lokasi, didampingi oleh Ketua Percasi Provinsi Banten, Amin Lukman, dan Ketua Percasi Kabupaten Tangerang, Hendra SAP.
Dalam wawancara dengan media, Dimyati mengungkapkan bahwa catur telah menjadi bagian penting dalam hidupnya. “Saya telah bermain catur sejak remaja. Olahraga ini membantu menjaga pikiran saya tetap segar dan jernih,” ujarnya.
Dimyati menekankan bahwa catur mengandung filosofi yang relevan dalam kepemimpinan. Ia menyatakan bahwa catur bukan hanya permainan, tetapi seni strategi yang telah ada selama berabad-abad. “Setiap langkah dan gerakan bidak mengajarkan pelajaran berharga yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam konteks kepemimpinan,” tambahnya.
Salah satu pelajaran penting dari catur, menurut Dimyati, adalah keadilan. “Setiap pemain memulai dengan jumlah bidak yang sama di papan yang sama. Ini mengajarkan bahwa dalam kepemimpinan, keadilan adalah kunci. Seorang pemimpin yang baik harus memastikan semua anggota tim diperlakukan dengan adil dan setara, sehingga mereka termotivasi untuk bekerja sama mencapai tujuan bersama,” terangnya.
Dimyati juga menyoroti pentingnya aturan dan disiplin dalam catur. “Catur memiliki aturan yang jelas, dan pemain harus mematuhi aturan tersebut. Dalam kepemimpinan, disiplin dan kepatuhan terhadap aturan sangat penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang teratur dan produktif,” jelasnya.
Ia melanjutkan dengan membahas strategi dan perencanaan. “Catur adalah permainan strategi yang mengharuskan pemain berpikir beberapa langkah ke depan. Dalam kepemimpinan, perencanaan strategis adalah kunci untuk mencapai tujuan jangka panjang,” ujarnya.
Dimyati juga menekankan pentingnya kemampuan beradaptasi. “Di papan catur, situasi dapat berubah dengan cepat. Pemain harus siap beradaptasi dengan strategi lawan. Begitu juga dalam kepemimpinan, seorang pemimpin harus mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan,” katanya.
Ia menambahkan bahwa catur juga mendidik individu untuk menjadi pemimpin yang baik melalui contoh. “Pemain catur yang baik tidak hanya fokus pada kemenangan, tetapi juga menunjukkan integritas dan sportivitas. Dalam kepemimpinan, menjadi teladan sangat penting,” terangnya.
Sementara itu, Soma Atmaja menambahkan bahwa catur sangat baik untuk pembentukan karakter individu. Ia menjelaskan bahwa catur mengajarkan keterampilan berpikir kritis, kesabaran, ketekunan, dan kemampuan menghadapi kegagalan. “Catur juga melatih disiplin, fokus, dan pengambilan keputusan yang tepat dalam waktu terbatas,” katanya.
Dengan berbagai manfaat tersebut, Dimyati dan Soma mendorong agar olahraga catur di Kabupaten Tangerang terus dipromosikan. Mereka percaya bahwa catur tidak hanya dapat mengukir prestasi, tetapi juga menjadi sarana efektif dalam membentuk karakter individu, membantu mereka menjadi pribadi yang lebih baik, disiplin, dan siap menghadapi tantangan hidup. (*)