LINTAS24NEWS.com, Jakarta – DEMA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Insan Cendekia Indonesia (ICI) , HMPS Hukum Ekonomi Syariah (HMPS HES) bersama CSRC UIN Jakarta melaksanakan kegiatan Opening sekaligus pelepasan Panitia Student Camp On Faith & Peacefull di Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Senin (20/3/2023).
Sementara itu, Ketua pelaksana Aziz Amnan mengatakan, bahwa tema yang diusung pada kegiatan ini ‘Diversity in one : Agents of Transformation Religionsin the 5.0 Era‘.
“Kegiatan ini merupakan Opening Scafull dan dilanjutkan pelepasan Volunteers SCAFULL kemudian di teruskan agenda pelatihan di tanggal 11 April 2023 dan observasi rumah ibadah di Puja Mandala, Badung, Bali pada 5 Juni 2023 mendatang” kata Aziz Amnan selaku ketua pelaksana kegiatan.
Di tempat yang sama, Direktur Insan Cendekia Indonesia Amar Rahman menjelaskan, bahwa tema yang diusung pada kegiatan ini lebih mempersiapkan pesta demokrasi yang akan datang nanti.
“Ini merupakan suatu hal yang urgent, dimana sangat penting untuk kedepannya terlebih mempersiapkan pesta demokrasi 2024 yang kemungkinan besar membawa isu-isu Agama,” jelasnya.
Amar menambahkan, kegiatan yang dilakukannya sebagai bentuk kepedulian terhadap bangsa dan negara, serta dalam menjaga kesatuan Republik Indonesia.
“Kegiatan ini adalah Kegiatan dalam garda terdepan untuk menjaga integritas NKRI” ucapnya.
Di waktu yang sama, Ketua DEMA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Abid Al Akbar menyampaikan dirinya sangat mengapresiasi kegiatan ini, karena merupakan agenda khusus dalam bidang keislaman pada DEMA UIN Jakarta.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan Student Camp On Faith & Peaceful (SCAFULL) ini, terimakasih kepada seluruh lembaga yang telah berkolaborasi terkhusus Insan Cendekia Indonesia, HMPS Hukum Ekonomi Syariah. Semoga ini bisa menginspirasi adik-adik mahasiswa dan masyarakat untuk terus berpartisipasi, kontribusi dan memberikan praktik moderasi, karena kedepannya kita harus menjaga kesatuan Republik Indonesia,” ungkapnya.
Selain itu, Ketua HMPS HES menegaskan bahwa kerukunan umat beragama merupakan sebuah hal urgent yang harus di perjuangan oleh semua kalangan terutama anak muda.
“Kerukunan umat beragama sangat hangat diperjuangkan, dimulai pada masa pra kemerdekaan oleh Ir. Soekarno-Hatta beserta pahlawan-pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia (RI),” tegasnya.
Disisi lain, Ketua keislaman Fauzi Zikri mengungkapkan sebuah kebanggan bagi dirinya, karena bisa berkumpul bersama dalam kegiatan serta adanya pembahasan SCAFULL.
“Indonesia merupakan negara yang majemuk dimana terdapat berbagai macam jenis ras, suku, bangsa dan agama yang berbeda-beda. Kemajukan ini merupakan gejala menonjol dan amat penting diperhitungkan demi terjaganya kesatuan negara Republik Indonesia,” pungkasnya.
Kendati demikian, ia mengatakan,”Diantara banyaknya kemajemukan di Indonesia, perbedaan agama sampai sekarang masih menjadi PR oleh negara dan masyarakat Indonesia, sebab paradigma berfikir yang terbangun ditengah-tengah masyarkat adalah memandang rendah kepercayaan lain yang tidak sesuai dengan kepercayaan yang dianut seseorang,” bebernya.
Lanjutnya, konflik berbasis agama telah banyak terjadi di Indonesia, dikutip dari Riset Setara Institute tercatat pada tahun 2020 terjadi 62 kasus intoleransi, bahkan dari hasil survei PPIM UIN Jakarta mengungkapkan bahwa 30,16 persen mahasiswa Indonesia memiliki sikap toleransi yang rendah. Maka dari itu, pengutaan nilai-nilai moderasi dan isu-isu toleransi masih sangat penting diperhatikan bersama,” sambungnya.
Presiden Gen Z Rian Fahardhi juga menyampaikan,”Kegiatan ini harus sustainable, karena belakangan ini anak muda kurang melek terhadap kerukunan umat beragama. Oleh sebab itu, langkah awal bisa dimulai dari pemuda untuk Indonesia” tutupnya.
Perlu diketahui, bahwa kegiatan tersebut merupakan kolaborasi kerukunan umat beragama DEMA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Insan Cendekia Indonesia (ICI) , HMPS Hukum Ekonomi Syariah (HMPS HES) bersama CSRC UIN Jakarta dan media partner lintas24news.com.
Turut hadir dalam kegiatan itu, Presiden DEMA UIN Jakarta, Direktur Insan Cendekia Indonesia, Presiden Gen Z Rian Fahardhi, ketua bidang keislaman Fauzi Zikri, dan ketua HMPS HES UIN Jakarta serta diikuti kurang lebih 100 mahasiswa dari Universitas se- Jabodetabek.
(Bandi/red)