LINTAS24NEWS.com, TANGERANG – Pemerintah Kecamatan Pakuhaji bersama Kecamatan Sepatan mengadakan rapat membahas terkait banjir disebabkan saluran air tersier yang tertutup, pertemuan tersebut yang berlangsung di Aula Kantor Desa Kayu Agung, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang, Senin (6/2/2023).
Rapat tersebut turut hadir Camat Sepatan H Mohamad Supriyatna, Camat Pakuhaji H Asmawi A, Muspika Kecamatan Sepatan dan Pakuhaji, Trantibum Sepatan dan Pakuhaji, Bhabinkamtibmas, Babinsa, tokoh agama, masyarakat, linmas, Karang Taruna, aparatur pemerintah Sepatan dan Pakuhaji.
Camat Sepatan H Mohamad Supriyatna menuturkan dalam rapat itu membahas terkait saluran air tersier yang tertutup, sehingga beberapa titik lokasi di Pakuhaji terendam air.
“Maka dari itu, kami selaku pihak pemerintah Kecamatan adakan rapat, untuk saling mencari solusi yang terbaik. Jadi dari pihak pemerintah Kecamatan Pakuhaji sudah lakukan langkah untuk penyedotan air tersebut dan kami juga mengundang pihak Dinas Bina Marga,” tutur Camat Sepatan H Mohamad Supriyatna kepada lintas24news.com.
Pada rapat tersebut pihaknya turut mengundang Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang untuk hadir dan membantu solusi terkait banjir disebabkan oleh saluran air tersier yang tertutup itu.
“Langkah instan atau cepat tanggap sudah dilakukan oleh pihak pemerintah Kecamatan Pakuhaji dengan cara penyedotan air, namun hasilnya belum memuaskan warga, selanjutnya kami hubungi dinas bina marga untuk perbaiki saluran air tersebut yang tadinya tersendat jadi lancar kembali,” kata Camat Sepatan H Mohamad Supriyatna.
“Mudah-mudahan dengan adanya rapat ini kita semua bisa bersama-sama membangun warga yang terdampak dan rapat ini mendapat solusi yang terbaik nantinya,” pungkasnya.
Ditempat yang sama, Camat Pakuhaji H Asmawi A menyampaikan terimakasih kepada pemerintah Kecamatan Sepatan yang telah berpartisipasi atau gotong royong untuk membantu cari solusi terkait masalah saat ini.
“Jadi warga kami terendam banjir sudah hampir dua Minggu, sedangkan air tidak kemana-mana tergenang disitu saja, yang berakibat warga menjadi gatal karena air itu, tetapi rapat hari ini juga sangat luar biasa karena melibatkan semua pihak, semua pihak harus aktif dalam hal tersebut,” ucap Camat Pakuhaji H Asmawi.
Lanjut Asmawi, pihaknya bisa saja melakukan tindakan dengan cara menggunakan alat berat dan membongkar untuk saluran air tersier yang tertutup tersebut. Namun hal itu tidak dilakukan karena keterlibatan pihak lainnya.
“Kami bersama pihak Pemda sudah lakukan survei, tetapi untuk melakukannya harus bekerjasama terlebih dahulu oleh pihak lainnya, agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam penanganan ini, terus kami juga sudah sepakat mulai dari pemilik lahan, pemerintah Kecamatan Sepatan dan Pakuhaji, serta Dinas Bina Marga,” tukasnya.
“Kami berharap kepada warga agar tidak melakukan demo, tetapi kami juga tidak mencegah aksi tersebut maksudnya gini rekan-rekan, hari ini kan semua pihak sudah berkoordinasi kemungkinan ada jalan lainnya, lebih baik kita gotong royong untuk lancarnya saluran air tersier tersebut, mudah-mudahan semuanya diberikan kemudahan dalam sebuah tindakan,” tandasnya.
Sementara itu, Topik selaku Kasi Perencanaan Teknis DBMSDA mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan tindakan peninjauan bersama semua pihak pemerintah Kecamatan ke lokasi tersebut.
“Kami sudah lakukan peninjauan, kemudian nanti terealisasinya kembalikan lagi kepada pimpinan DBMSDA, karena proses tersebut harus sesuai dengan SOP juga sehingga tidak terjadi mis komunikasi,” kata Topik
kendati demikian, pihaknya untuk saat ini langkah awal yang dilakukan yakni dengan cara kordinasi dengan CV, tujuannya untuk saluran itu lancar kembali.
“Saya hanya bagian teknis saja, adapun terealisasinya tidak bisa memastikan karena yang memutuskan pimpinan DBMSDA,” imbuhnya.
(Bandi/rdk)