LINTAS24NEWS.com, TANGERANG – Warga Kampung Kebon Kopi, Desa Pangkalan, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang merasa geram dan resah adanya aktivitas pembuangan sampah di lingkungannya serta menyatakan tidak setuju dengan aktivitas tersebut.
Nunu yang akrab disapaa Isal mengungkapkan, pembuangan sampah berada dibelakang rumahnya di RT 02/09 sudah mulai menyebar mendekati rumah warga. Setiap harinya menimbulkan aroma bau tak sedap dan di khawatirkan kalau musim hujan akan menimbulkan banjir serta penyakit.
Menurutnya, sampah seharusnya dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) bukan malah di dekat pemukiman warga. Meski sudah melaporkan ke aparat setempat melalui RT, namun belum ada tanggapan apa-apa mengenai laporannya tersebu.
“Ini pastinya bau dan banjir kalau pas musim hujan, Jadi kemarin kita laporan ke RT, kita bawa tanda tangan warga, warga tidak setuju. Kita udah mulai keberatan lah,” ungkap Isal, Rabu (18/10/2023).
Isal bersama warga lainnya berharap kegiatan pembuangan sampah dilokasi tersebut segera dihentikan atau ditutup selamanya karena mengganggu lingkungan.
Menurut Isal, pemilik lahan beralasan ingin mengurug lahannya dengan sampah. Dirinya merasa keberatan dan meminta kepada pemilik lahan kalau niat mau membangun agar segera dibangun, sampah yang saat ini ada diurug dilapis tanah agar tidak menimbulkan bau pagi.
Selain itu, Isal bersama warga lainnya juga tak mempersoalkan kegiatan pengurugan oleh pemilik pahan karena itu haknya, akan tetapai yang terpenting aktivitas tersebut tidak mengganggu ke masyarakat lingkungan.
“Dia alasannya buat ngurug, kayaknya kalau diurug udah mulai bisa pake tanah jangan sampah dibuang ke situ, jadi sampah dari kampung Melayu Barat, darimana dibawa ke situ pake pukuda. Kami bersama warga tidak berkeberatan soal pengurugan yang penting tidak mengganggu lingkungan,” tandasnya.
Terpisah, Kepala Desa Pangkalan Ahmad Muhrim, S.IP membenarkan adanya aktivitas pembuangan sampah yang ada diwilayahnya yang diolah dan dikelola oleh warga.
Dengan adanya keluhan dari aktivitas tersebut, pemerintah desa pangkalan mengaku sudah melakukan berbagai upaya dari mulai peneguran hingga penutupan tempat.
“Dua hari yang lalu sempat ditutup, informasinya saya dari kepala dusun itu ditutup warga, kalau sama kita sudah tiga kali,” kata Kades Pangkalan Ahmad Muhrim, saat dihubungi lintas24news.com.
Ahmad Muhrim melihat adanya polemik berbagai persoalan yang ada didalam mengelolaan sampah dilokasi tersebut.
“Tadinya ada RT didepan untuk mengurus itu kalau saya perhatikan pengaturannya bagus, dirapihin, kalau ada komplenan dari masyarakat langsung bisa diselesaikan, kalau sekarang sudah ganti kepengurusannya,” terangnya.
Sejak saat itu, lanjut Ahmad Muhrim, dia meminta RT agar tidak melanjutkan aktivitasnya untuk mengurus pengelolaan sampah tersebut.
“RT sudah saya beri ultimatum, udah lepas aja jangan ngurus itu, tutup selesaikan karena saya juga dapet komlen dari warga kampung melayu barat, dan terus akhirnya ditutup,” jelasnya.
“Karena dibuka lagi saya ngerasa agak jengkel juga dan saya turunin satpol pp kecamatan udah turun juga, cuma pada saat itu dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) karena lokasinya ga terjangkau sama armada pengangkut sampah agak sulit jadi ga bisa, pak camat juga sudah tau akan hal tersebut,” jelas Kades Pangkalan melanjutkan.
Menurutnya, persolan yang ada saat ini adalah pengurusan yang saat ini bandel, pemilik itu dan kuncinya ada di pemilik tanah untuk melakukan penutupan secara pribadi.
“Sementara pemilik tanah sebetulnya merasa terbantu karena tadinya tanahnya kubangan bekas galian gitu diurug kan dia seneng. Karena informasinya pemilik tanah ga masalah, malah berterimakasih,” terang Ahmad Muhrim.
Pihak pemerintah Desa Pangkalan masih melakukan upaya dalam menyelesaikan persoalan sampah yang ada diwilayahnya, dan kalau ada yang merasa keberatan mengenai penutupan aktivitas tersebut biar kita selesaikan di kantor desa siapa yang akan bertanggung jawab.
“Saat itu dibuka lagi sudah saya ultimatum siapa yang merasa didepan dan yang akan bertanggung jawab, jika merasa keberatan silahkan kesini kita duduk bersama di desa,” jelas Kades Pangkalan Ahmad Muhrim.
(Adi/Ibong)