TANGERANG SELATAN, LINTAS24NEWS.com – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kembali dihadapkan dengan persoalan sampah. Kerjasama pembuangan sampah ke Kota Serang mendapat penolakan. Warga di Kota Serang menyetop aktivitas truk sampah dari Kota Tangsel yang akan menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cilowong.
Komunitas Peduli Sampah Tangerang Raya mengingatkan Pemerintah Kota Tangsel agar sebaiknya memikirkan langkah lain ketimbang mengurusi persoalan kerjasama pembuangan sampah dan memikirkan bagaimana cara ‘menenangkan’ warga Kota Serang yang protes aktivitas pengiriman sampah Tangsel.
Menurut Komunitas Peduli Sampah Tangerang Raya, sebaik-baiknya penanganan sampah adalah menanganinya secara mandiri, dalam arti luas dengan melibatkan peran serta masyarakat.
Baca Juga: Jajaki Program, APSAI Tangsel Kunjungi Dindikbud Tangsel
Juru Bicara Komunitas Peduli Sampah Tangerang Raya Firmansyah mengatakan, pihaknya sudah mengajukan konsep penanganan sampah mandiri kepada Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie. Konsep yang telah diajukan sejak Maret 2021 itu sampai hari ini belum direspon.
“Ada komunitas masyarakat yang berniat membantu berkontribusi dalam pemikiran saja nggak direspon Pemda Tangsel. Sementara mengelolanya sendiri enggak mampu sehingga menimbulkan keresahan di daerah tetangga,” kata Firmansyah, Juru Bicara Komunitas Peduli Sampah Tangerang kepada bantenpro.id, Sabtu (23/10/2021).
Firmansyah berharap Pemerintah Kota Tangsel membuka diri untuk masyarakat yang memiliki niat berkontribusi dalam penanganan sampah.
“Dalam proposal kami terdahulu, komunitas kami tidak minta anggaran. Hanya minta didengar. Jika perlu, buka diskusi bahas masalah persampahan di Kota Tangsel secara menyeluruh,” katanya.
Baca Juga: Pemkab Tangerang Fokus Vaksinasi, Kecamatan Legok Malah Asyik Main Bola Hingga Terjadi Bentrok Massa
Dia mengatakan, Komunitas Peduli Sampah Tangerang Raya bergerak bukan tanpa alasan. Konsep yang ditawarkan siap untuk diuji secara praktis maupun akademis.
“Silakan hadirkan para ahli dan praktisi untuk menguji proposal yang pernah kami sodorkan,” ujarnya.
Komunitas Peduli Sampah Tangerang Raya ini mendatangi ke Balai Kota Tangsel pada 09 Maret 2021. Mereka datang menawarkan solusi penanganan sampah secara mandiri tanpa harus melibatkan pemerintah daerah lain.
Solusi penanganan sampah itu dituangkan dalam beberapa lembar surat yang ditujukan kepada Benyamin Davnie.
Dalam suratnya, Komunitas Peduli Sampah Tangerang Raya menyebutkan solusi yang ditawarkan adalah berdasarkan pengalaman yang pernah diterapkan pada salah satu tempat pembuangan akhir (TPA) sampah.
Komunitas ini menyebut inovasi yang pernah diterapkan berhasil mengubah TPA sampah menjadi taman bermain, taman edukasi serta destinasi wisata alternatif namun tetap dapat menampung sampah.
“Kami mencoba menyampaikan satu gagasan ke Pemkot Tangsel sekaligus mengingatkan bahwa TPA Cipeucang dapat diselamatkan dan dapat direvitalisasi,” kata Firmansyah. (Red/bpro)