LINTAS24NEWS.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang mengajukan bantuan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten untuk para petani yang lahan sawahnya terdampak banjir akibat cuaca ekstrem.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang Asep Jatnika bahwa untuk bantuan kita akan mencoba mengusulkan ke Provinsi Banten berupa benih padi sebagai pengganti rugi.
“Kami mencoba mengajukan bantuan kepada Pemerintah Provinsi Banten untuk para petani yang terdampak banjir,” ucapnya, Senin (9/1/2023).
Lanjut Asep menuturkan saat ini sedang dilakukan pendataan para petani di Kabupaten Tangerang yang area sawahnya terendam banjir, sehingga dapat diketahui berapa banyak yang akan diberi bantuan benih dalam meringankan kerugiannya.
“Petugas kami baik penyuluh pertanian dan petugas pengendali organisme pengganggu tumbuhan masih melakukan pendataan dan pemantauan kondisi terkini,” tutur Asep.
Dia mengungkapkan, hingga saat ini Dinas Pertanian Kabupaten Tangerang masih tengah melakukan pencatatan terhadap jumlah luasan lahan sawah yang terdampak banjir tersebut.
“Kami sudah mencatatnya dan yang terdata ada 24 hektare, tetapi kemungkinan masih ada beberapa wilayah di Kecamatan yang terkena banjir,” ujarnya.
Sementara itu, ia juga menjelaskan bahwa nilai total kerugian yang dialami para petani dari dampak banjir itu belum bisa dipastikan berapa banyaknya.
“Kalau nilai kerugian belum dapat di analisa secara keseluruhan, karena ada terkait perhitungan secara teknis berdasarkn MT,” jelasnya.
Menurutnya, hingga saat ini pemerintah setempat mencatat seluas 24 hektare area sawah di wilayahnya itu terendam banjir akibat tingginya curah hujan yang disusul meluapnya sungai dan yang terendam itu tersebar di dua Kecamatan.
“Pemerintah setempat sudah mencatat dengan sekian hektare yang terendam banjir di dua Kecamatan,” pungkasnya.
Masih di tempat yang sama, ia menambahkan adapun dari 24 hektare luasan lahan sawah yang terendam atau terdampak banjir yaitu seperti di kecamatan Kresek, Desa Koper dengan luas lima hektare dan Desa Pasir Ampo seluas 8 hektare.
“Sedangkan di Kecamatan Jayanti yaitu di Desa Cikande seluas lima hektare dan di Desa Pasir Gintung nya ada tujuh hektare lahan sawah terendam banjir,” tandasnya.
Tambah Asep mengungkapkan dari hasil pencatatan petugas penyuluh di lapangan bahwa usia tanam padi yang terendam banjir itu dikisaran umur 7 sampai 20 HST. Sedangkan untuk masa tanam padi yang berada di wilayah Jayanti 25 sampai dengan 35 HST.
“Data sementara hasil monitoring petugas kami di lapangan jumlah persawahan yang terendam banjir ada 24 Ha di wilayah Kresek dan Jayanti, laporan yang kami terima kemarin tanggal 3 Januari 2023,” imbuhnya.
(Ibong/Bandi)