KABUPATEN TANGERANG, LINTAS24NEWS.com Ibu Hasanah asal Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang memanfaatkan momentum bulan suci Ramadhan dengan berkreasi membuat olahan kerupuk yang biasa disebut rengginang terbuat dari beras ketan hitam yang sudah dimasak.

Ibu Hasanah yang sehari-hari berjualan di warung kopi tepatnya dibelakang gedung serbaguna (GSG) Kecamatan Pakuhaji ini tak seperti hari-hari biasanya. Ia nampak asyik mencetak olahan rengginang yang terbuat dari ketan hitam yang baru saja dimasak.

Kepada lintas24news.com, Nenek yang memiliki empat orang cucu dari dua orang anak ini mengaku, awalnya membuat rengginang hanya untuk kebutuhan keluarga dirumah untuk menjamu sanak saudara ketika kumpul bersama saat berlebaran.

“Awalnya sih bikin cuma buat sendiri, biasa mau lebaran kumpul keluarga. Tapi karena banyak yang mesen ya, sekalian lumayan buat tambah-tambahan beli baju lebaran,” ucap Hasanah sambil tersenyum. Selasa (12/4/2022).

Baca juga:  Buka Bintek dan Orientasi Dewan Hakim MTQ, Sekda Minta Penilaian Dilakukan Objektif

Baca juga: Jangan Salah, Ini Deretan Makanan yang Harus Dihindari Sebagai Menu Sahur

Karena banyak yang memesan rengginang buatannya, Hasanah masih tetap membuat rengginang meski harga komoditi seperti beras ketan sendiri harganya sedang naik.

“Sekarang beras ketan item harganya Rp20 ribu biasanya Rp15 ribu,” ungkapnya.

Hasanah mengungkapkan, kegiatan yang tengah dilakoni di momentum bulan suci Ramadhan ini sudah berjalan dua kali saat bulan saat bulan puasa.

“Biasanya pesen maunya mulai membeli sekitar puasa dapet 20 hari, karena kalau di awal-awal masih lama ke lebaran,” terangnya.

Hasanah mengaku tak risau dalam memasarkan rengginang buatannya itu, karena tahun lalu juga baik dari tetangga dekat rumah dan juga dari mulut ke mulut yang pernah pesan kini memesan kembali.

Dalam sehari Ibu Hasanah dapat membuat 150 buah. Saat ini telah memiliki setok sebanyak 500 buah.

Baca juga:  Imam Fachrudin Gelar Rapat Konsolidasi dan Pembentukan Depicab SOKSI Kabupaten Tangerang

Baca juga: Merasa Lemas Saat Puasa? Simak Tujuh Cara Ini

Ibu Hasanah biasa menjual rengginang mentah dalam satuannya Rp1000 rupiah, sementara yang sudah matang melalui proses digoreng harganya Rp2 ribu rupiah. Menurutnya, meski terbilang murah, namun kualitas bisa diadu dan dijamin sehat.

“Kalau biasa dijual di pasar itu kecil, inimah gede-gede dan terbilang lebih murah. Yang pasti, dijamin gurih dan sehat karena ga pake bahan pengawet,” jelasnya.

Sedikit bocoran dalam pembuatan rengginang yang dibuat Ibu Hasanah, diawali dengan merendam beras ketan hitam terlebih dahulu semalaman, kemudian dikukus. Setelah kesat, disiram memakai bumbu yang telah diulek halus.

“Bumbunya ada ketumbar, bawang putih, Sasa dan garam. Setelah itu diaduk sampai rata terus dikukus lagi sampai terlihat matang kurang lebih 10 menit. Setelah itu baru dicetak dibentuk bulat,” paparnya. (Adi/Ibong/red)