Cilegon, 30 September 2025 – PT Krakatau Steel (Persero) Tbk/Krakatau Steel Group sebagai Perusahaan BUMN memiliki komitmen yang tinggi dalam kontibrusinya terhadap Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSL). Pada kesempatan kali ini Krakatau Steel Group melakukan TJSL dengan membangun Jembatan Gantung yang menghubungkan dua wilayah penting di Desa Cimandiri, Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak, Banten. Pembangunan jembatan gantung ini menjadi bagian dari misi Perusahaan untuk meningkatkan aksesibilitas dan kesejahteraan masyarakat, khususnya di daerah terpencil yang masih minim infrastruktur dasar. Melalui program ini, Krakatau Steel Group menegaskan bahwa keberadaan BUMN tidak hanya sebatas sektor industri, tetapi juga hadir nyata membawa solusi dalam menjembatani kebutuhan dasar masyarakat.

Penentuan
lokasi bantuan jembatan merupakan hasil dari evaluasi
terhadap 13 titik lokasi jembatan di Provinsi Banten,
di antaranya 7 titik di Kabupaten Lebak, 5
titik di Kabupaten Pandeglang, dan 2 titik di Kabupaten Serang.
Desa Cimandiri dipilih sebagai lokasi pembangunan jembatan dengan
mempertimbangkan tingkat urgensi yang tinggi. Adapun pembangunan jembatan di
Desa Cemandiri akan berlangsung selama tiga
bulan, berkolaborasi dengan Yayasan
Relawan Kampung Indonesia sebagai operator pembangunan yang
berpengalaman dalam membangun lebih dari 134
jembatan, termasuk 70 di Banten.
Proses pembangunan akan melibatkan sekitar 15 orang setiap harinya, dan ketika
proses pemasangan akan melibatkan lebih dari 50 orang dan hampir seluruhnya
merupakan warga sekitar. Selain itu, penyiapan pondasi dan batu kali dilakukan
oleh masyarakat dengan bergotong royong. Hal ini menunjukkan bahwa melalui
proyek ini, Krakatau Steel turut berkontribusi dalam membuka peluang penyerapan
tenaga kerja dari masyarakat setempat agar proses pembangunan berjalan lancar.

Kesaksian
warga sekitar menuturkan bahwa kehadiran jembatan ini tidak hanya sebagai akses
penyebrangan, namun juga sebagai jaminan keselamatan dan keamanan yang
berkelanjutan. “Tahun kemarin ada dua orang jatuh bersama motornya karena
memaksakan diri menyeberang saat air sungai sedang tinggi,” ungkap Uday,
seorang warga Desa Cimandiri.

Menghapus Ketersekatan Produktivitas hingga Menjamin Masa
Depan Anak Bangsa

Sebelum adanya jembatan ini, warga Desa Cimandiri
menghadapi kesulitan besar dalam mobilitas harian, terutama saat musim hujan
ketika arus sungai menjadi deras dan berbahaya untuk diseberangi. Anak-anak,
orang tua, petani, hingga ibu rumah tangga harus mempertaruhkan keselamatan
untuk sekedar menyeberang. Dengan hadirnya jembatan gantung ini, masyarakat
kini dapat menjalin interaksi sosial dengan lebih aman dan mudah. Jembatan ini
menjadi simbol penghubung antar generasi, penunjang kehidupan berwarga negara
dalam kebutuhan mengakses kantor pemerintahan desa dan kecamatan, mempererat
ikatan kekeluargaan, serta memperkuat semangat gotong royong antar warga desa.

Baca juga:  BINUS @Alam Sutera Siap Mencetak Talenta Berkualitas untuk Berkarier di Industri Creative Business

“Jalur ini adalah jalur lintas antar desa, dengan adanya
pembangunan jembatan gantung ini mudah-mudahan kita semua merasa aman terutama
saat banjir, karena sebelumnya motor yang lewat pun perlu diangkat. Semoga
prosesnya berjalan lancar,” ucap Tinah, salah seorang warga Desa Cimandiri
dengan penuh asa.

Salah satu dampak paling signifikan dari pembangunan
jembatan ini adalah kemudahan akses pendidikan bagi siswa Madrasah dan SMA
Negeri 3 Cimandiri yang berasal dari Kampung Gunung Buleud. Diketahui bahwa banyak
siswa yang terpaksa absen terutama saat musim hujan karena terkendala luapan
air yang membuat sulitnya akses menuju sekolah di seberang sungai. Kini, dengan
jalur aman dan permanen, anak-anak Desa Cimandiri dapat menempuh pendidikan
tanpa hambatan, membuka peluang lebih luas bagi mereka untuk meraih cita-cita
dan menjadi generasi penerus bangsa yang unggul.

Selain manfaat sosial dan pendidikan, kehadiran jembatan
gantung ini akan memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat
sekitar. Akses yang lebih mudah memungkinkan petani, nelayan, dan pelaku UMKM
untuk membawa hasil produksi mereka ke pasar dengan lebih cepat dan efisien. Biaya
logistik menurun, waktu tempuh berkurang, dan peluang kerja baru mulai tercipta
seiring meningkatnya mobilitas antarwilayah. Jembatan ini menjadi urat nadi
baru yang mengalirkan semangat ekonomi kerakyatan di Kabupaten Lebak, Banten.

“Kalau
musim hujan saya gak bisa lewat,
bahkan saya gak bisa jualan. Semoga
jualan saya semakin lancar dengan adanya jembatan ini, juga bisa bikin
pedagang-pedagang lain berjualan antar desa menggunakan jembatan ini,” harap
seorang pedagang ikan di Desa Cimandiri.

Kepala
Desa Cimandiri, Pei, memberikan apresiasi kepada Krakatau Steel Group yang
telah melakukan inisiasi pembangunan jembatan gantung. Menurutnya, jembatan ini
bukan sekedar penghubung antar kampung, melainkan sebuah akses produktivitas
masyarakat. “Adanya jembatan yang menghubungkan antar desa ini merupakan
harapan besar dari masyarakat. Setelah pembangunan jembatan ini selesai, semoga
memperlancar semua aktivitas masyarakat,” ucap Pei.

Infrastruktur
untuk Keadilan Sosial

Program
TJSL pembangunan jembatan gantung ini sejalan dengan visi besar Presiden
Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang tertuang dalam Asta Cita. Di sini
tercipta lapangan kerja, kewirausahaan, dan ekonomi kreatif. Kehadiran jembatan
ini membuat mobilitas masyarakat meningkat, distribusi hasil pertanian dan
produk lokal menjadi lebih efisien, dan terbukanya peluang bagi warga untuk
memulai atau memperluas kegiatan usaha sehingga meningkatkan kemakmuran
masyarakat.

Baca juga:  Ciri-ciri Sabun Mandi yang Cocok untuk Kulit Gatal

Adapun
berbicara tentang penguatan sumber daya manusia, pembangunan jembatan ini
memberikan kemudahan akses kepada fasilitas pendidikan dan layanan kesehatan. Hal
tersebut tentunya menjadi jembatan meraih masa depan yang lebih baik bagi para generasi
muda di Desa Cimandiri untuk mendukung pembangunan manusia yang unggul dan
berdaya saing.

Dalam
hal pembangunan dari desa dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pengentasan
kemiskinan, kehadiran jembatan gantung ini merupakan contoh nyata pendekatan
pembangunan yang inklusif, menyasar wilayah tertinggal dengan solusi konkret
yang berdampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat desa.

Selain
itu, pembangunan jembatan gantung ini berperan penting dalam mewujudkan
kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, budaya, dan nilai-nilai lokal.
Pembangunan ini dilakukan dengan tetap memperhatikan kondisi alam sekitar,
serta didukung oleh semangat gotong royong masyarakat, sehingga menciptakan
sinergitas antara kemajuan infrastruktur dan pelestarian nilai-nilai kearifan
lokal yang menjadi identitas masyarakat Desa Cimandiri.

Pembangunan
jembatan gantung ini lebih dari sekedar konstruksi fisik, melainkan manifestasi
dari imajinasi dan harapan masyarakat. Di balik lembar baja yang menjadi
pijakan, tertanam mimpi besar anak-anak yang ingin menjadi guru, para petani
yang hasil panennya ingin didistribusikan lebih luas, hingga para pelaku usaha
yang ingin memperluas jaringan pasarnya. Jembatan gantung ini adalah panggung
bagi masa depan yang lebih cerah, menjadi simbol bahwa tidak ada jarak yang
terlalu jauh bagi bangsa yang bersatu dalam semangat gotong royong.

 “Krakatau Steel terus melakukan
program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang berkelanjutan, kali ini
memberikan dukungan jembatan gantung di Desa Cimandiri dengan material baja
berkualitas Krakatau Steel Group yang tentunya aman dan kokoh,”
jelas Direktur Utama Krakatau Steel Akbar Djohan yang juga menjabat sebagai Chairman
ALFI/ILFA (Asosiasi Logistik & Forwarder Indonesia) serta Chairman IISIA
(Indonesia Iron & Steel Industry Association).membahas
sehubungan dengan berkomitmen Krakatau Steel Group untuk terus hadir di tengah
masyarakat untuk memberikan manfaat nyata.

Artikel ini juga tayang di vritimes