LINTAS24NEWS.com – Isu mengenai biaya kegiatan perpisahan dan tour kelas 9 di SMPN 4 Pakuhaji yang disebut mencapai Rp1,6 juta memicu perhatian publik. Namun, pihak sekolah memberikan klarifikasi terkait jumlah tersebut, menegaskan bahwa biaya yang beredar bukan hanya untuk satu kegiatan, melainkan akumulasi dari beberapa agenda yang berlangsung sejak November 2024.
Kepala SMPN 4 Pakuhaji, Yulia Permatasari, menjelaskan bahwa rincian biaya sebenarnya lebih kompleks dari sekadar satu angka tunggal yang beredar. “Sebetulnya biaya itu tidak sebesar yang disebutkan, karena mencakup beberapa kegiatan terpisah dengan biaya yang berbeda. Tidak benar jika disebut Rp1,6 juta hanya untuk satu kegiatan,” ungkap Yulia saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu, 7 Mei 2025.
Kegiatan Bersifat Sukarela
Yulia juga menegaskan bahwa semua kegiatan, termasuk perpisahan dan tasyakuran, bersifat sukarela. Orang tua yang merasa tidak mampu membayar memiliki kebebasan untuk tidak berpartisipasi tanpa konsekuensi bagi siswa.
“Jika ada orang tua yang tidak ingin anaknya ikut, maka tidak perlu membayar. Tidak ada unsur pemaksaan sama sekali,” jelasnya. Ia menambahkan bahwa informasi mengenai biaya tasyakuran yang beredar belum tentu sepenuhnya akurat, dan mengajak para orang tua untuk memastikan langsung ke pihak sekolah agar mendapatkan informasi yang benar.
Tidak Ada Penahanan Ijazah
Salah satu kekhawatiran utama masyarakat adalah kemungkinan penahanan ijazah bagi siswa yang tidak berpartisipasi dalam acara atau tidak mampu membayar biaya tertentu. Yulia membantah keras tuduhan tersebut dan menegaskan bahwa SMPN 4 Pakuhaji tidak pernah melakukan praktik penahanan ijazah.
“Saya tegaskan, tidak ada penahanan ijazah. Kami tidak pernah menerapkan kebijakan seperti itu,” ujarnya.
Ajakan untuk Tabayun
Sebagai bentuk transparansi, pihak sekolah membuka pintu komunikasi bagi orang tua yang memiliki pertanyaan atau kendala terkait biaya kegiatan sekolah. Yulia berharap orang tua bisa langsung datang ke sekolah untuk menghindari kesalahpahaman yang bisa merugikan semua pihak.
“Orang tua boleh langsung tabayun ke sekolah. Kami pasti terbuka untuk membahas solusi terbaik,” katanya.
Dengan adanya klarifikasi ini, diharapkan tidak ada lagi informasi yang salah terkait biaya kegiatan di SMPN 4 Pakuhaji. Komunikasi yang baik antara sekolah dan orang tua menjadi kunci utama dalam mencegah kesalahpahaman dan memastikan kebijakan sekolah tetap transparan serta berpihak kepada siswa dan orang tua.
(Red)