LINTAS24NEWS.com – Ketua Cabang Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Kabupaten Tangerang Agus Setiawan turut menanggapi aksi unjuk rasa buruh yang menerobos masuk ke Pendopo kantor Gubernur Banten hingga menduduki singgasana Wahidin Halim (WH), di Kawasan Pusat Pemerintah Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang beberapa waktu lalu.

Agus menilai, konflik seorang pemimpin dan rakyat itu merupakan keniscayaan yang tak bisa dihindari dan pasti ada. Namun, peristiwa unjuk rasa (UNRAS) buruh baru-baru ini menunjukan kegagalan Gubernur Banten dan timnya dalam membangun komunikasi yang baik terhadap warga, khususnya elemen buruh yang telah melakukan aksi Unras berjilid-jilid di beberapa bulan terakhir dalam memperjuangkan kenaikan UMK 2022.

“Saya menilai, ini kurang baiknya Gubernur Banten dalam membangun komunikasi dengan masyarakat Banten khususnya terhadap serikat buruh. Mestinya, seorang pemimpin harus mampu melakukan deteksi yang lebih luas dan memahami arah daripada gerakan buruh yang berjilid-jilid ini, setidaknya ada keinginan untuk mau membuka komunikasi dan menemui serikat buruh,” kata Agus kepada lintas24news.com, Senin 27/12/2021).

Baca juga:  Seluruh Kantor Pertanahan di Provinsi Banten Raih Predikat Kepatuhan Tinggi

Baca Juga: PUB Pusat Sesalkan Aksi Buruh Duduki Singgasana Gubernur Banten

Agus juga menyayangkan atas sikap WH selaku Gubernur Banten pengabdi rakyat mestinya dapat mencerminkan seorang pemimpin yang demokratis di negara demokrasi. Bukan membiarkan kegaduhan hingga berlarut-larut.

“Ini sangat disayangkan hingga terjadi aksi berjilid-jilid dan seorang gubernur sebagai pengabdi rakyat sekaligus seorang pemimpin dan sebagai negarawan tidak pernah mau menemui ataupun membuka dialog hingga terjadi aksi memasuki ruang kerja seorang Gubernur. Saya yakin jika gubernur reaktif dalam kasus ini malah akan menambah kegaduhan,” ungkap Agus Setiawan.

Baca Juga: Pasca  Pengrusakan Ruang Kerja Gubernur Banten, Ditreskrimum Amankan 6 Pelaku

Baca juga:  Intruksi WH: Pemprov Banten Terus Tingkatkan Layanan Pendidikan

Agus menyarankan, Gubernur Banten harus banyak belajar kepada pemimpin daerah lain yang bisa nyambung dan mau menemui serta membuka ruang komunikasi ketika menghadapi aksi unjuk rasa buruh.

“Rakyat itu cermin pemimpinnya, jadi seharusnya sebagai seorang pemimpin dan negarawan, Gubernur Banten tak perlu bersikap arogan menghadapi persoalan ini, namun harus menggunakan pendekatan persuasif dan bangun komunikasi yang baik,” tutup Agus. (Red)