Jakarta, 25 September 2025 – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui unit teknisnya di lapangan bergerak cepat melakukan penanganan darurat pascabencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda kawasan perbatasan Sumatera Selatan dan Bengkulu pada Selasa (23/9/2025). Bencana tersebut menyebabkan korban jiwa dan kerusakan sejumlah rumah serta infrastruktur jalan.

Menteri PU Dody Hanggodo menegaskan komitmen penuh Kementerian dalam
menangani dampak bencana ini. “Kementerian PU berkomitmen untuk segera
menangani dampak banjir bandang dan longsor dengan mengerahkan seluruh sumber
daya yang ada. Keselamatan warga dan pemulihan akses infrastruktur menjadi
prioritas utama kami,” tegas Menteri Dody di Jakarta, Rabu (24/9/2025).

Banjir bandang yang dipicu tingginya intensitas hujan di Hulu Sungai Are
menerjang Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Sindang Danau, Kabupaten Ogan
Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan. Dilaporkan 14 rumah terdampak, dengan 2
rumah hanyut terbawa arus. Tragisnya, tiga orang warga yang sebelumnya
dinyatakan hilang, telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Baca juga:  Inspirasi Wedding Nuansa Flora di Swarga Suites Bali Berawa

Tim tanggap darurat dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VII telah
diterjunkan ke lokasi dan berkoordinasi dengan BPBD setempat. “Alat berat
berupa 1 unit excavator dan material bronjong sedang dimobilisasi untuk membuka
kembali dan melakukan peninggian tanggul Sungai Are guna mencegah perluasan
dampak,” jelas Kepala BWS Sumatera VII, Wiel Mushawiry Suryana.

Sementara itu, bencana tanah longsor juga terjadi di ruas Jalan Nasional
Manna – Batas Provinsi Sumatera Selatan (KM 171-177), yang mengakibatkan
penutupan jalan sepanjang kurang lebih 450 meter. Balai Pelaksanaan Jalan
Nasional (BPJN) Bengkulu langsung melakukan upaya pembersihan dengan
mengerahkan 3 unit excavator dan 1 unit backhoe loader.

Baca juga:  Tiga Pilar Polsek Pakuhaji Polrestro Tangerang Gelar Upacara HUT Korpri ke 51

“Berkat upaya percepatan penanganan, akses jalan nasional tersebut telah
dapat dilalui kembali setelah dilakukan pembersihan material longsor secara
darurat,” tambah Wiel yang juga mengkoordinasikan penanganan di sektor jalan.

BPJN Bengkulu terus berkoordinasi intensif dengan BPBD Kabupaten Bengkulu
Selatan, TNI, Polri, dan pihak terkait lainnya untuk memastikan penanganan
berjalan lancar dan mengurai dampak sosial ekonomi akibat terputusnya akses
transportasi.

Upaya penanganan darurat dan pemulihan infrastruktur oleh Kementerian PU di
kedua lokasi bencana akan terus berlanjut hingga kondisi benar-benar pulih dan
masyarakat dapat kembali beraktivitas dengan normal.

Program kerja ini merupakan bagian dari “Setahun Bekerja,
Bergerak – Berdampak” dalam menjalankan ASTA CITA dari Presiden Prabowo
Subianto.

#SigapMembangunNegeriUntukRakyat

#SetahunBerdampak

Artikel ini juga tayang di vritimes