KUDUS, 7 September 2025 – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) telah memulai program rehabilitasi jaringan irigasi tersier Bendungan Logung sepanjang 11,5 km dan outcomenya 1.450 Ha untuk menjaga pasokan air bagi lahan pertanian di Kudus dan Pati. Proyek yang dimulai tahun ini adalah bagian dari komitmen pemerintah untuk mengoptimalkan fungsi infrastruktur air demi menggerakkan produktivitas pertanian nasional.
Program rehabilitasi jaringan irigasi strategis yang dilakukan itu sejalan
dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2025 tentang Percepatan
Pembangunan dan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Nasional. Menteri PU Dody
Hanggodo menyatakan, tujuan utamanya adalah memastikan pengelolaan Bendungan
Logung berjalan optimal sehingga suplai air irigasi lebih stabil sepanjang
tahun, khususnya pada saat musim kemarau.
“Bendungan adalah satu hal yang penting untuk menyiapkan air, tetapi
memastikan air itu sampai ke sawah lewat jaringan irigasi yang terintegrasi
juga sangat penting,” kata Menteri Dody saat meninjau Bendungan Logung, Sabtu
(6/9/2025). “Bapak Prabowo sejak awal kepemimpinan sudah menyiapkan bahwa
irigasi pertanian sangat penting. Maka dibuatlah Inpres No. 2/2025 yang menjadi
dasar kita mempercepat rehabilitasi dan pembangunan saluran irigasi di seluruh
Indonesia,” tambah Menteri Dody.
Bendungan Logung, yang selesai dibangun pada 2018 dan mulai beroperasi
sejak 2019, merupakan infrastruktur penting bagi kawasan sekitarnya. Bendungan
ini memiliki kapasitas tampung masif sebesar 20,15 juta m³ dengan luas genangan
mencapai 144,05 hektare.
Manfaat utamanya adalah menyuplai air ke Daerah Irigasi (DI) Logung seluas
4.666 hektare yang tersebar di Kabupaten Kudus dan Pati. Rinciannya, bendungan
ini mengairi 2.418,54 hektare DI eksisting, mentransformasi 1.009 hektare sawah
tadah hujan, serta mendukung 1.238,46 hektare DI kewenangan kabupaten. Air
dialirkan melalui saluran primer sepanjang 4,8 km dan saluran sekunder
sepanjang 44,2 km, hingga mengairi sawah-sawah yang dulunya hanya mengandalkan
hujan. Program rehabilitasi diharapkan dapat meningkatkan intensitas tanam dan
produktivitas petani.
Selain menjalankan fungsi irigasi, Bendungan Logung juga multifungsi.
Bendungan ini juga menyediakan pasokan air baku sebesar 200 liter/detik untuk
Kota Kudus dan sekitarnya, serta mampu mereduksi potensi banjir di wilayah
hilir hingga 105 m³/detik. Bendungan juga memiliki potensi menghasilkan listrik
tenaga mikro hidro sebesar 0,5 MW dan mendorong berkembangnya sektor pariwisata
lokal yang membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar.
Rehabilitasi jaringan irigasi tersier sepanjang 20 kilometer ini menjadi
penegas komitmen pemerintah untuk memastikan setiap tetes air dari Bendung
Logung dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh para petani
di Kudus dan Pati.
Program kerja ini merupakan bagian dari “Setahun Bekerja, Bergerak –
Berdampak” dalam menjalankan ASTA CITA dari Presiden Prabowo Subianto.
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat
#SetahunBerdampak
Artikel ini juga tayang di vritimes