LINTAS24NEWS.com – Sebuah tembok yang sempat memicu keresahan warga di Kampung Lemo, RT 05 RW 02, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, kini telah rata dengan tanah. Lebih dari sekadar pembongkaran fisik, peristiwa ini menjadi simbol kemenangan kerukunan atas potensi konflik yang mengancam kehidupan bertetangga.

Kamis, 13 Maret 2025, menjadi hari bersejarah bagi warga Kampung Lemo. Di bawah kepemimpinan Kepala Desa (Kades) Satria, tembok yang menghalangi akses jalan warga tersebut dirobohkan. Tindakan tegas ini diambil sebagai respons cepat terhadap keluhan warga yang merasa terganggu dengan keberadaan tembok tersebut.

“Sudah beres, tadi saya turun langsung membantu melakukan pembongkaran,” ujar Kades Satria dengan nada lega, usai memimpin proses pembongkaran.

Lebih dari Sekadar Material

Baca juga:  Kunjungi Sumedang, Mendagri Puji Pengendalian Stunting Berbasis Teknologi

Bagi Kades Satria, tembok itu bukan sekadar susunan material. Ia melihatnya sebagai penghalang komunikasi dan interaksi antarwarga. Jika dibiarkan, tembok tersebut berpotensi menumbuhkan bibit-bibit perselisihan yang dapat merusak harmoni kehidupan bermasyarakat.

“Dengan membongkar tembok tersebut, diharapkan komunikasi dan interaksi antar tetangga dapat terjalin kembali, serta mengurangi kemungkinan terjadinya perselisihan di masa depan,” jelasnya.

Kades Satria juga mengajak seluruh warga untuk menjadikan peristiwa ini sebagai momentum memperkuat tali silaturahmi. Ia menekankan pentingnya sikap saling menghormati dan menyelesaikan masalah secara damai.

Dukungan Warga dan Sinergi Aparat
Tindakan Kades Satria mendapat sambutan positif dari warga. Mereka merasa lega dan berterima kasih atas respons cepat sang kepala desa.

“Saya ucapkan makasih buat kepala desa sudah membantu menyelesaikan,” ungkap Danu, salah seorang warga.

Baca juga:  Bupati Zaki Pimpin Upacara Hari Bela Negara ke- 74

Proses musyawarah yang mengawali pembongkaran tembok tersebut juga melibatkan unsur Binamas, Babinsa, dan Kanit Intelkam Polsek Teluknaga. Sinergi antara pemerintah desa dan aparat keamanan ini menunjukkan komitmen bersama dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif.

Pelajaran Berharga

Kisah dari Kampung Lemo ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya kepemimpinan yang responsif dan proaktif. Kades Satria telah membuktikan bahwa dengan keberanian, ketegasan, dan pendekatan humanis, setiap permasalahan dapat diatasi dengan baik.

Peristiwa ini juga mengingatkan kita bahwa kerukunan adalah fondasi utama kehidupan bermasyarakat. Dengan komunikasi yang baik dan sikap saling menghormati, perbedaan dapat diselesaikan dan harmoni dapat terjaga.

(Red)