Festival Hackathon 24 jam di Telkom AI Connect Aceh menghadirkan 10 tim mahasiswa terbaik se-Indonesia untuk menciptakan solusi inovatif berbasis AI guna mendukung ekonomi digital.

Banda Aceh, 24 Oktober 2025 – Dalam misinya membangun ekosistem digital bagi generasi muda di Aceh, Telkom Indonesia melalui program Telkom AI Connect yang sebelumnya dikenal sebagai Indigo Telkom, berkolaborasi dengan Himpunan Mahasiswa Informatika Fakultas MIPA Universitas Syiah Kuala (USK) menyelenggarakan Festival Hackathon yang diikuti oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Kegiatan Hackathon yang berlangsung selama 24 jam penuh secara offline di Telkom AI Connect Aceh ini menantang para peserta, yang terdiri dari tiga mahasiswa dalam satu tim, untuk mengembangkan satu aplikasi inovatif yang mampu menjawab berbagai permasalahan masyarakat, khususnya di bidang peningkatan perekonomian berbasis teknologi Artificial Intelligence (AI).

“Tantangan seperti Hackathon ini penting diberikan kepada anak muda agar mereka terbiasa berpikir kritis, kreatif, dan fokus pada hal-hal yang produktif. Kami ingin melahirkan inovator yang tidak hanya mahir teknologi, tetapi juga mampu menciptakan solusi yang relevan untuk masyarakat,” ujar Jurnalis JH, Business and Community Lead Telkom AI Connect Aceh.

Ketua Panitia, Irfan, mahasiswa tingkat tiga Program Studi Informatika USK, menyampaikan bahwa kegiatan ini memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa untuk menguji kemampuan yang telah mereka pelajari di bangku kuliah.

Baca juga:  Peluncuran APRESI: Indonesia Kini Miliki Asosiasi Resmi untuk Industri Executive Search

 “Ajang kompetisi programming selama 24 jam belum pernah kita alami sebelumnya. Kami ditantang untuk bekerja di bawah tekanan waktu dalam merancang dan menyelesaikan satu aplikasi sesuai tema dan desain yang kami buat sendiri,” ungkap Irfan.

Event yang didukung penuh oleh PT Telkom Indonesia ini diikuti oleh 10 tim terbaik hasil seleksi dari 18 tim pendaftar, berdasarkan proposal dan desain aplikasi yang telah dikurasi oleh dewan juri yang terdiri dari tiga unsur: pemerintah, praktisi, dan akademisi.

Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Informatics Festival Universitas Syiah Kuala, Hackathon ini turut diikuti oleh mahasiswa dari enam perguruan tinggi, yaitu Universitas Syiah Kuala (USK), UIN Ar-Raniry (UINAR), Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Bina Nusantara (BINUS) Bandung, Politeknik Bandung, dan Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh.

Keluar sebagai Juara Pertama adalah Tim DagangCerdas dari Universitas Sumatera Utara (USU) dengan aplikasi pencatatan transaksi keuangan berbasis AI yang mampu memberikan analisis keuangan dan berperan sebagai virtual assistant bagi pelaku usaha dalam mengelola bisnisnya.

Sementara itu, Juara Kedua diraih oleh tim dari BINUS dengan aplikasi TemanUsaha, sebuah platform bagi pelaku UMKM di bidang jasa untuk mempromosikan layanan mereka secara lokal. Teknologi AI yang diterapkan memungkinkan pengguna menemukan jenis jasa yang sesuai dengan kebutuhan mereka secara cepat dan cerdas.

Baca juga:  Polsek Cikupa Polresta Tangerang Amankan TKP Kebakaran Gudang Kopi

“Melalui Telkom AI Connect, kami ingin memastikan talenta digital di seluruh Indonesia termasuk Aceh, mendapatkan akses terhadap ekosistem inovasi. Hackathon seperti ini menjadi ruang yang tepat bagi generasi muda untuk mengasah kemampuan, menguji ide mereka secara langsung, dan menghadirkan solusi yang relevan bagi kebutuhan masyarakat. Kami percaya anak muda Aceh memiliki potensi besar untuk menjadi bagian penting dalam transformasi ekonomi digital Indonesia,” ujar Patricia Augene Gazpers, Senior Manager Program Telkom AI Connect.

Program Telkom AI Connect merupakan salah satu inisiatif strategis dari PT Telkom Indonesia untuk memperluas kolaborasi pemanfaatan AI di berbagai sektor, mulai dari pendidikan, bisnis, pemerintahan, hingga media. Sebagai leading sector teknologi nasional, Telkom berkomitmen mendukung berbagai kegiatan inovatif berbasis AI di seluruh Indonesia, termasuk di Aceh, sebagai bagian dari upaya membangun talenta digital yang unggul dan berdaya saing global.

Artikel ini juga tayang di vritimes