Sebanyak 27,4 juta orang bekerja di sektor ekonomi kreatif Indonesia tahun 2025 menurut BPS (Badan Pusat Statistik), menyerap 18,7% dari total tenaga kerja nasional.

Namun di sisi lain, Studi Brookings Institution menunjukkan bahwa sejak kehadiran AI generatif, freelancer di bidang yang paling terekspos teknologi ini mengalami penurunan 2% kontrak baru dan 5% pendapatan bulanan.

Kondisi ini menegaskan bahwa pekerja kreatif menghadapi tekanan baru yang tidak ringan, mulai dari kompetisi global, ketidakpastian proyek, hingga percepatan teknologi.

Melihat tantangan tersebut, Sribu kembali menghadirkan SRIBUFEST 2025 sebagai ruang bagi freelancer untuk memperkuat daya tahan, belajar strategi baru, dan membangun karier yang berkelanjutan di tengah industri yang berubah cepat.

Dengan tema “Survive & Thrive”, festival ini dirancang bukan hanya sebagai ajang kumpul komunitas, tetapi sebagai platform pertumbuhan bagi pekerja kreatif Indonesia.

“Freelancer hari ini bekerja di tengah dinamika yang serba cepat: proyek yang putus-nyambung, persaingan yang makin padat, dan ekspektasi klien yang terus naik. SRIBUFEST kami hadirkan sebagai ruang untuk mengisi ulang energi, mendapatkan perspektif baru, dan menemukan cara bertahan sekaligus tumbuh,” ujar Ryan Gondokusumo, CEO Sribu.

Baca juga:  Uni-Charm Pet Indonesia Perkenalkan Produk Camilan dan Sanitasi Lewat Acara “Kiwi British Cat Fan Meowting”

Digelar pada Sabtu, 13 Desember 2025 pukul 13.30–16.00 WIB di CGV Grand Indonesia, SRIBUFEST 2025 hadir dengan format yang lebih intimate dan atmosfer yang lebih hangat.

Tahun ini, Sribu mengundang empat figur kreatif lintas bidang untuk membagikan strategi dan pengalaman yang relevan dengan tantangan para pekerja kreatif masa kini:

1. Benakribo (Content Creator): Staying Relevant & Sane in Content Chaos — membedah bagaimana kreator menghadapi tekanan dunia konten yang cepat dan penuh kompetisi.

2. Aryo Pamungkas (Founder Slab Studio): Creative Resilience and Adapting Art to Uncertainty — perjalanan ketahanan kreatif di tengah industri desain yang terus berubah.

3. Michelle Yap (VP Marketing Exabytes): Marketing Engine for Creative Worker — membangun sistem pemasaran yang terukur bagi pekerja kreatif agar dapat bertumbuh secara stabil.

4. Nury Zhafira (Stand Up Comedian): komedi reflektif tentang realita keseharian freelancer dan tekanan mental yang sering kali tidak terlihat.

Baca juga:  Telkom Indonesia Tingkatkan Kapasitas UMKM dengan Wawasan AI di Webinar AI Connect

“Melalui SRIBUFEST 2025, kami ingin freelancer pulang dengan harapan baru, bukan hanya ide. Kami ingin mereka merasa tidak sendirian dalam menghadapi industri yang penuh tantangan ini,” lanjut Ryan.

Penjualan tiket dibuka 27 November 2025, dengan harga spesial early bird Rp49.000 dari harga normal Rp149.000. Dengan kuota terbatas, peserta dapat mengamankan tiket melalui sribu.in/sribufest2025.

Sebagai festival tahunan, SRIBUFEST telah menjadi salah satu agenda yang paling ditunggu komunitas freelancer Indonesia.

“Jika tahun 2024 merayakan Freelance Revolution, tahun ini Sribu ajak komunitas untuk melangkah ke fase berikutnya: bagaimana tetap relevan, tetap sehat, dan tetap tumbuh dalam industri kreatif yang semakin kompetitif.” ujar Ryan.

Dengan kombinasi edukasi, hiburan, dan networking, SRIBUFEST 2025 diharapkan menjadi salah satu ruang penting bagi pekerja kreatif Indonesia untuk memperkuat posisi mereka di tengah dinamika industri yang semakin kompetitif.

Artikel ini juga tayang di vritimes