LINTAS24NEWS.com – Gula aren dan batik ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten menjadi produk unggulan, Jumat (2/12/2022).

Hal ini mampu memperkuat usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan meningkatkan ekonomi, sehingga dapat mengatasi kemiskinan dan pengangguran di masyarakat terutama pedesaan.

“Kami mendorong produksi gula aren dan batik mampu meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” ucap Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Lebak Abdul Waseh.

Produksi gula aren tersebar di Kecamatan Sobang, Gunung Kencana, Cijaku, Malingping, Cigemblong, Bayah, Cihara, Panggarangan, Cilograng, Cibeber, Leuwidamar, Cirinten, Muncang, dan Lebak Gendong.

Produsen gula aren terbesar berada di Provinsi Banten dengan 6.000 unit usaha mencapai omzet Rp 96,65 miliar pertahun dan permintaan menembus pasar mancanegara.

Baca juga:  KOMETA dan Ekosis.id Bangun Aliansi Digital Nasional, Targetkan Kenaikan Distribusi Produk Lokal dan Atasi Ancaman Kemiskinan Struktural

Juga produksi batik Lebak yang sangat mempesona dengan 12 motif, itu dinilai unik karena menggambarkan filosofi kehidupan masyarakat Badui yang cinta terhadap alam.

Pemerintah Kabupaten Lebak melakukan pembinaan dan pelatihan terhadap pelaku UMKM agar bisa memasarkan produk menggunakan aplikasi digitalisasi sebab pangsa pasar sangat luas.

“Produksi gula aren kelompoknya itu dipasok ke berbagai daerah, bahkan ekspor ke Korea Selatan dan Australia melalui perusahaan eksportir,” kata Anwar Aan Ketua Kelompok Usaha Bersama (Kube) Mitra Mandala Kabupaten Lebak.

Sementara itu, Umsaro seorang pelaku UMKM Batik Lebak Chanting Pradana Kabupaten Lebak mengatakan usai Covid-19 kini permintaan konsumen meningkat dari Tangerang, Jakarta, Serang, dan Bandung.

Baca juga:  Polri Buka Pendaftaran Penerimaan Jalur Akpol, Bintara dan Tamtama, Gratis!

“Kami merasa terbantu dengan meningkatnya permintaan konsumen sehingga kembali menyerap tenaga kerja,” ucap Umsaro.

(Ndi/red)