“Waktu adalah emas” ungkapan ini sering kali hanya terdengar seperti pepatah klasik. Namun, coba renungkan sejenak, bagaimana kalau kita benar-benar mengambil makna harfiahnya? Bagaimana jika waktu yang kamu miliki di usia 20-an bisa diubah menjadi emas yang secara perlahan, tapi pasti, membuka jalan keuntungan masa depan? 

Emas: Lebih dari Sekadar Logam Mulia

Banyak orang menganggap emas sebagai benda berkilau yang disimpan untuk situasi darurat. Padahal, emas adalah salah satu instrumen investasi tertua dan paling stabil di dunia. Dalam jangka panjang, harga emas cenderung naik, bahkan ketika kondisi ekonomi sedang tidak menentu. 

Nilainya cenderung tahan terhadap inflasi, tidak tergerus oleh depresiasi mata uang, dan mudah dicairkan. Karakteristik ini menjadikan emas sebagai penjaga nilai yang cocok untuk investor pemula, terutama kamu yang masih berusia 20-an.

Di era digital saat ini, investasi emas juga makin mudah diakses. Kamu bisa mulai dari Rp10.000 melalui aplikasi tabungan emas tanpa harus pergi ke toko emas atau membeli logam fisik. Ini menjadikan emas bukan lagi aset eksklusif, melainkan instrumen investasi inklusif untuk siapa pun.

Pengaruh Waktu pada Keuntungan 

Keuntungan dari investasi emas akan lebih maksimal jika dilakukan dalam jangka waktu yang lama karena emas secara historis memiliki tren kenaikan nilai yang stabil dan tahan terhadap inflasi. 

Meski harga emas bisa naik-turun dalam jangka pendek, dalam horizon waktu yang panjang misalnya 10 hingga 30 tahun, nilai emas cenderung meningkat seiring melemahnya daya beli uang dan meningkatnya permintaan global. 

Baca juga:  32.599 Bidang Tanah di Kabupaten Lebak Ditargetkan Bersertifikat Tahun Ini

Dengan menyimpan emas dalam jangka panjang, kamu tidak hanya mengamankan nilai asetnya, tetapi juga memberi ruang bagi compound interest atau “efek pertumbuhan berlipat”. Saat harga emas melonjak di masa-masa krisis atau ketidakpastian ekonomi,  waktu menjadi sekutu terbaik bagi emas, karena semakin lama kamu menyimpannya, semakin besar potensi keuntungan yang bisa kamu raih.

Misalnya, kamu mulai investasi emas dari usia 25 tahun dengan nominal Rp500.000 per bulan. Dalam setahun, kamu menyisihkan Rp6 juta. Dalam 10 tahun, kamu sudah menabung Rp60 juta. Namun, karena harga emas cenderung naik rata-rata 4-12% per tahun, nilai investasimu bisa berkembang jauh melebihi nominal tabunganmu, apalagi jika kamu menjualnya di saat harga emas sedang tinggi.

Namun, jika kamu baru mulai investasi emas di usia 35 tahun dengan nominal dua kali lipat, katakanlah Rp1 juta per bulan, kamu tetap akan kalah dengan mereka yang memulai 10 tahun lebih awal. Inilah kekuatan waktu dalam investasi. Selisih 10 tahun itu bisa membuat perbedaan cukup besar dalam jangka panjang.

Emas sebagai Bentuk Disiplin dan Proteksi

Bagi anak muda, investasi emas juga bisa jadi alat bantu mengelola keuangan. Karena emas bukan uang tunai, kamu tidak bisa begitu saja membelanjakannya untuk jajan impulsif. Ini membuatnya menjadi “uang beku” yang hanya dicairkan untuk kebutuhan penting, seperti dana darurat, pendidikan, atau rencana besar lainnya.

Lebih dari itu, emas adalah investasi yang tidak terlalu fluktuatif seperti saham, tapi lebih stabil. Artinya, untuk kamu yang belum nyaman dengan risiko tinggi atau belum paham analisa pasar, emas bisa jadi awal yang bijak untuk masuk ke dunia investasi.

Baca juga:  Nikmati Promo Ice Coffee Selection di Fame Hotel Gading Serpong: Kopi Latte Dingin Hanya Rp. 35.000!

Memulai investasi emas di usia 20-an bukan hanya soal menabung logam mulia, namun juga tentang membangun kebiasaan finansial yang sehat, mengunci nilai uang dari inflasi, dan memanfaatkan kekuatan bunga majemuk seoptimal mungkin.

Jadi kalau hari ini kamu punya Rp50.000 sisa uang jajan, pikirkan lagi sebelum membelinya untuk kopi kekinian. Bisa jadi, dengan mengubah kebiasaan kecil ini dan mengalihkan ke pembelian emas digital, kamu sedang menabung waktu. Dan seperti kata pepatah lama, “Orang bijak membeli emas, namun orang paling bijak membeli waktu dengan emas.”

Emas Digital: Cara Praktis Anak Muda Berinvestasi

Apakah kamu sudah punya alokasi emas dalam portofolio? Jika belum, yuk mulai investasi mulai investasi emas online di neobank dari Bank Neo Commerce. Kamu bisa berinvestasi kapan saja dengan mudah dan murah, mulai dari Rp10.000.

Download aplikasi neobank di PlayStore atau App Store. Buka Neo Emas di neobank sekarang. Kunjungi link https://s.id/infoneoemas untuk info detail dan terbaru tentang Neo Emas. 

***

PT Bank Neo Commerce Tbk berizin dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) & Bank Indonesia (BI), serta merupakan bank peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Artikel ini juga tayang di vritimes