LINTAS24NEWS.com – Jakarta. Ketua Umum Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA), Agus Jabo Priyono berkunjung ke sekretariat Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) di jalan veteran 2, Jakarta Pusat pada Rabu, (15/12/2021).
Dalam kunjungan tersebut, Ketua Umum Partai Prima menyampaikan apresiasi atas program kerja SMSI Pusat terkait penerbitan aset digital crypto CYN (Cyber Network) yang mendukung kemerdekaan pers dan rencana alokasi 20 persen crypto untuk kegiatan sosial.
“Ini terobosan yang luar biasa. Kemandirian media siber mutlak diperlukan untuk mendukung kemerdekaan pers. Apalagi crypto yang diterbitkan oleh SMSI pusat akan dialokasikan sebanyak 20 persen untuk gerakan sosial,” ujar Agus Jabo.
Agus Jabo menilai, langkah yang diambil SMSI pusat sangat tepat di era digital saat ini.
“Langkah yang diambil sangat tepat. Untuk mencari sumber pembiayaan alternatif bagi perusahaan khusus pers,” tegas Jabo lagi.
Menurut Jabo, Partainya akan selalu mendukung setiap organisasi yang memposisikan diri menjadi kontrol Pemerintah agar pemerintah selalu dalam jalur yang benar untuk memakmurkan masyarakat.
“Bagi Partai Prima, SMSI adalah partner strategis. Jumlah anggota yang lebih dari 1.300 akan menjadi alat kontrol bagi pemerintah agar selalu di jalur yang benar dalam mengendalikan roda pemerintahan,” tegas Jabo lagi.
Kepada Media, Ketua Umum SMSI Pusat mengucapkan terima kasih atas kunjungan Ketua Umum Partai Prima ke sekretariat SMSI.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kunjungan pengurus Partai Prima ke sekretariat SMSI Pusat. Dan saran-saran yang telah disampaikan untuk perusahaan media yang tergabung di SMSI akan menjadi bahan kami untuk selalu menjaga independensi dan kontrol bagi Pemerintah,” ujar Firdaus.
Selanjutnya, Ketum SMSI juga menyampaikan bahwa hadirnya aset digital crypto CYN juga akan membantu banyak hal selain untuk mendukung kemerdekaan pers sesuai amanat Undang-Undang Pers.
“Selain dialokasikan untuk mendukung kemerdekaan pers, crypto CYN juga akan mendukung bidang pendidikan melalui beasiswa, alokasi untuk isu lingkungan dan riset bidang digital,” ujar Firdaus lagi. (Red)