KAI Group memastikan bahwa seluruh sistem dan prosedur penanganan keadaan darurat di berbagai moda layanan mulai dari Kereta Api Jarak Jauh, LRT Jabodebek, Kereta Cepat Whoosh, KA Bandara, hingga Commuter Line telah disusun berdasarkan standar keselamatan nasional dan internasional, dengan tujuan utama menjamin setiap pelanggan selamat hingga proses evakuasi selesai. Seluruh langkah dirancang menyesuaikan kondisi lintas, spesifikasi teknis sarana, dan sistem kelistrikan di masing-masing moda.

Vice President Public Relations KAI Anne Purba menjelaskan bahwa dalam sistem transportasi berbasis rel, keselamatan adalah nilai yang tidak bisa dikompromikan.

“Setiap negara memiliki sistem dan prosedur yang sama dalam menghadapi keadaan darurat. Tujuannya tetap satu yaitu memastikan pelanggan tetap aman hingga seluruh proses evakuasi selesai,” ujar Anne.

Sebagai contoh, LRT Jabodebek telah dilengkapi Platform Screen Door (PSD) di seluruh stasiun, guiding block bagi penyandang disabilitas, serta prosedur evakuasi ketat yang mengacu pada sistem third rail sebagai penyuplai listrik. Dalam kondisi darurat, aliran listrik tersebut terlebih dahulu dipastikan padam sepenuhnya sebelum proses evakuasi dilakukan melalui walkway yang terhubung ke stasiun terdekat.

“Kami tidak menurunkan penumpang ke bawah lintasan karena area di bawah rel layang banyak terdapat kabel tegangan tinggi dan infrastruktur vital yang berisiko tinggi. Evakuasi di atas lintasan lebih aman dan terkontrol,” jelas Anne.

Baca juga:  Kisah Cinta Albi & Shella di Film Sampai Titik Terakhirmu Bikin Netizen Percaya Cowok Green Flag Itu Ada

Pendekatan tersebut juga diterapkan di berbagai negara maju seperti Singapura, Jepang dan Hong Kong, yang memiliki sistem keselamatan serupa melalui penggunaan Platform Screen Door, sensor keamanan, dan prosedur evakuasi di atas lintasan (walkway). Sistem dan prosedurnya sejalan, karena di mana pun berada, tujuannya tetap sama yaitu memastikan setiap pelanggan selamat hingga tiba di tempat aman.

Pada layanan Commuter Line Jabodetabek, prosedur evakuasi disesuaikan dengan jenis rangkaian. Rangkaian buatan JR (Japan Railways) dilengkapi bangku evakuasi untuk memindahkan pelanggan ke kereta lain dengan aman, sedangkan rangkaian CRRC memiliki tangga evakuasi untuk membantu penumpang turun ke area aman jika kondisi lintas memungkinkan. Seluruh proses dilakukan di bawah pengawasan petugas yang telah mendapat pelatihan intensif agar langkah penyelamatan tetap terkendali.

Untuk Kereta Cepat Whoosh yang beroperasi dengan kecepatan tinggi, memiliki sistem keselamatan yang menjadi prioritas. Dalam keadaan darurat, petugas siap memandu penumpang keluar melalui jalur evakuasi khusus di sisi rel yang dilengkapi pencahayaan darurat, interkom komunikasi langsung ke masinis, dan tangga akses menuju area aman. Standar ini mengikuti High-Speed Rail Safety Standard yang juga diterapkan di Jepang dan Tiongkok.

KAI Group juga memperhatikan kebutuhan pelanggan berkebutuhan khusus, lansia dan disabilitas. Di LRT Jabodebek tersedia lori evakuasi untuk pengguna kursi roda, sementara di KRL disediakan ramp dan area kursi roda agar mobilitas lebih mudah saat proses penyelamatan berlangsung. Di Whoosh, fasilitas kursi roda dan jalur aksesibel telah disiapkan di setiap gerbong untuk memastikan seluruh pelanggan mendapat perlindungan yang sama dalam kondisi apapun.

Baca juga:  KAI Daop 6 Yogyakarta Amankan Barang Temuan Penumpang KA yang Tertinggal Sepanjang Semester I 2025 Total Senilai Rp1,3 Miliar

“Keselamatan adalah hak semua pelanggan, tanpa terkecuali,” tegas Anne.

Selain kesiapan sarana dan petugas, KAI juga membekali setiap rangkaian dengan peralatan keselamatan standar internasional, seperti Passenger Emergency Call untuk menghubungi petugas, rem darurat, tombol SOS, serta pemecah kaca yang dapat digunakan saat keadaan genting.

“Kami mendorong pelanggan untuk mengenali letak alat-alat keselamatan tersebut sebelum berangkat, karena rasa aman dimulai dari kesadaran kita bersama,” ujar Anne.

Dalam situasi apapun, pelanggan diimbau untuk tetap tenang, tidak panik dan selalu mengikuti instruksi petugas di lapangan.

Khusus untuk kereta api jarak jauh dan lokal yang dikelola KAI. KAI juga menyiagakan layanan informasi 24 jam melalui Contact Center 121, WhatsApp 0811-222-33-121, email cs@kai.id, serta akun resmi @KAI121 di Instagram, X, dan Facebook.

“Kami berkomitmen memberikan pelayanan yang cepat, aman, dan berorientasi pada keselamatan. Setiap keputusan yang diambil di lapangan selalu bertujuan agar seluruh pelanggan selamat sampai tujuan,” tutup Anne.

Artikel ini juga tayang di vritimes