KABUPATEN TANGERANG, LINTAS24NEWS.com – Sejumlah masa yang tergabung kedalam Forum Aksi Aliansi Masyarakat Peduli Hukum (FA AMPUH) menggeruduk kantor PLN Unit Pelayanan 3 Teluknaga, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang.
Dalam aksinya, para peserta aksi yang lebih kurang berjumlah 15 orang tersebut membawa spanduk bertuliskan “Tuntut Mundur Manager PLN UP3 TLG Gagal Jalankan Amanah” dan jauh dari konsep BerAKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif).
Alasan yang diungkap Ketua FA AMPUH Catur Winata sampai menggeruduk kantor PLN Unit Pelayanan 3 Teluknaga yaitu, menganggap pihak PLN UP3 Teluknaga gagal menjalankan amanah dalam jabatannya, bahkan dengan ketidak adanya ketegasan terhadap kinerja kemitraannya dibidang P2TL yang kerap menimbulkan kerugian.
“Yah benar Kang (Catur menyebut wartawan_red) hari ini kita meminta Manager PLN UP2 Teluknaga untuk mundur dari jabatannya, beliau tidak amanah,” kata Catur saat dihubungi dellik.id melalui telepon, Selasa (12/4/2022).
Baca juga: Unras 11 April, Kapolri: Kawal Dengan Humanis, dan Jaga Kesucian Bulan Ramadan
Lanjut Catur, banyaknya dugaan kerugian materi masyarakat yang ditimbulkan akibat oknum petugas P2TL yang bermodus menawarkan jasa penambahan daya dan perbaikan meteran listrik atau KWH. Kemudian dikatakannya, tidak sedikit masyarakat yang menjadi korban para oknum, belum lagi tragedi kebakaran 45 kios di Komplek Mutiara Garuda yang diduga disebabkan korsleting listrik ilegal.
“Keluhan masyarakat Kecamatan Pakuhaji dan Sepatan Timur yang menyampaikan kepada kami (FA AMPUH) yang merasa ditipu hingga mengalami kerugian hingga puluhan juta,” ujar pria yang tidak asing tersorot lensa kamera wartawan tersebut.
Baca juga: Bem SI Sebut Aksinya Damai dan Aspirasi Tersampaikan Dengan Baik
Catur menambahkan, sebelumnya, pihaknya pernah menyampaikan secara persuasif kepada pihak PLN UP3 Teluknaga, namun keluhan masyarakat yang disampaikan tidak pernah mendapatkan tindakan bahkan luput dari pengawasan oleh orang yang memiliki amanah di perusahaan Badan Usaha Milik Negara tersebut.
“Saya menduga ada main mata antara pihak P2TL dan Manager PLN, jika tidak ada sesuatu tidak mungkin hal ini dibiarkan terjadi,” ungkapnya.
Sementara dellik.id mencoba menghubungi humas PLN Banten Alit dan akan dibantu meneruskan informasi tersebut kebagian komunikasi.
“Saya sudah pindah tugas, jadi saya teruskan kebagian komunikasi aja yah bang,” pungkasnya. (Ade Maulana/red)