Melalui program TJSL ini, KAI Daop 4 Semarang menyalurkan bantuan senilai Rp99.190.000 yang digunakan untuk pengadaan pipa saluran air bersih

KAI Daop 4 Semarang kembali menunjukkan komitmennya dalam melaksanakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan menyalurkan bantuan pipa air bersih bagi masyarakat Dukuh Jambangan, Desa Batursari, Kecamatan Talun, Kabupaten Pekalongan. Bantuan ini diberikan untuk menjawab kebutuhan mendesak warga setempat yang sering mengalami kesulitan dalam memperoleh air bersih.

Selama ini, warga Desa Batursari harus menempuh jarak hingga 4 kilometer untuk mengambil air bersih dari sumber mata air terdekat. Kondisi tersebut tentu menjadi tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, mulai dari kebutuhan rumah tangga, kebersihan, hingga kesehatan. Kehadiran jaringan pipa air bersih diharapkan dapat menjadi solusi yang berkelanjutan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Melalui program TJSL ini, KAI Daop 4 Semarang menyalurkan bantuan senilai Rp99.190.000 yang digunakan untuk pengadaan pipa saluran air bersih. Pipa sepanjang 4.000 meter tersebut akan disambungkan ke 111 rumah warga, sehingga mereka dapat lebih mudah mengakses air bersih langsung dari sumbernya tanpa harus menempuh jarak jauh. Infrastruktur dasar ini diharapkan menjadi titik awal bagi peningkatan taraf hidup masyarakat di Dukuh Jambangan.

Baca juga:  Tingkatkan Produktivitas Keuangan Bisnis Lewat Otomasi Akuntansi Modern

Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo, menyampaikan bahwa bantuan ini merupakan wujud nyata kepedulian perusahaan terhadap masyarakat di sekitar wilayah operasional.

“Air bersih adalah kebutuhan pokok setiap orang. Dengan adanya bantuan ini, kami berharap warga Desa Batursari dapat memperoleh akses air bersih yang lebih mudah dan layak, sehingga mendukung kesehatan, kebersihan, serta aktivitas sehari-hari mereka. Bagi KAI, keberhasilan perusahaan tidak hanya diukur dari sisi bisnis, tetapi juga sejauh mana kehadirannya memberi manfaat bagi masyarakat,” ujarnya.

Selain dukungan dari KAI, proyek pembangunan jaringan air bersih ini juga mendapat kontribusi melalui swadaya masyarakat. Total kebutuhan pembangunan jaringan mencapai Rp151.820.000, di mana selisih biaya dipenuhi melalui partisipasi aktif warga Desa Batursari. Semangat gotong royong tersebut menunjukkan kuatnya kemauan masyarakat untuk berkolaborasi dengan perusahaan dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan.

Franoto menegaskan bahwa semangat kebersamaan masyarakat ini selaras dengan nilai luhur bangsa yang selalu dijunjung tinggi, terlebih pada momen peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.

“Semangat gotong royong warga dalam membangun jaringan air bersih ini sejalan dengan jiwa kemerdekaan, yaitu kemandirian, kebersamaan, dan keinginan untuk maju bersama. Kami merasa terhormat dapat menjadi bagian dari gerakan sosial ini melalui dukungan program TJSL,” tambahnya.

Baca juga:  Ikut Meramaikan Tempat Nongkrong Gen Z, Photomatics Resmi Buka Cabang Baru di Tebet!

Program bantuan air bersih ini juga sejalan dengan visi KAI dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Khususnya pada tujuan keenam, yaitu memastikan ketersediaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan bagi semua orang. Dengan menghadirkan infrastruktur pipa air bersih, KAI tidak hanya menjawab kebutuhan mendasar warga, tetapi juga turut serta dalam mendorong pembangunan desa yang lebih sehat dan berdaya tahan.

Lebih jauh, kehadiran pipa air bersih ini diharapkan mampu menekan risiko masalah kesehatan yang sering muncul akibat keterbatasan akses air bersih, seperti penyakit kulit, diare, maupun masalah kebersihan lingkungan. Dengan akses yang lebih baik, masyarakat Desa Batursari dapat menjaga pola hidup lebih sehat, meningkatkan produktivitas, serta menurunkan beban pengeluaran rumah tangga untuk memperoleh air.

“Bagi KAI Daop 4 Semarang, keberhasilan program TJSL tidak hanya dilihat dari tersalurnya bantuan, tetapi juga dari dampak nyata yang dirasakan masyarakat dalam jangka panjang. Oleh karena itu, perusahaan berharap infrastruktur pipa yang dibangun dapat terus dimanfaatkan, dijaga, dan dipelihara bersama oleh warga sehingga manfaatnya dapat dinikmati hingga generasi berikutnya,” tutup Franoto.

Artikel ini juga tayang di vritimes