TANGERANG, Lintas24News.com – Kecamatan Kresek mengembangkan strategi inovatif dengan mengandalkan budidaya jagung hibrida sebagai solusi untuk mewujudkan ketahanan pangan berkelanjutan. Program ini dicanangkan dalam forum lintas sektor yang digelar di aula Kecamatan Kresek pada Senin, 22 Juni 2025. Pemilihan komoditas jagung hibrida didasarkan pada keunggulannya yang mampu menjawab tantangan ketahanan pangan di era perubahan iklim dan ketidakstabilan harga pangan global.

“Jagung hibrida menjadi pilihan utama karena memiliki produktivitas tinggi, ketahanan terhadap hama, dan nilai ekonomis yang menjanjikan bagi industri pakan ternak di wilayah kami,” tegas Camat Kresek, Tatang Suryana, S.STP., M.Si dalam konferensi pers. Ia menambahkan bahwa program ini sejalan dengan visi Bupati Tangerang untuk memperkuat sektor pertanian sebagai pilar utama dalam mencapai ketahanan pangan.

Program ini diimplementasikan melalui skema “Satu Desa Minimal Satu Hektar” yang melibatkan sinergi antara pemerintah desa, TNI, Polri, dan kelompok tani setempat. “Kolaborasi ini tidak hanya memperkuat ketahanan pangan, tetapi juga menciptakan rantai nilai ekonomi baru bagi masyarakat,” tambah Tatang. Dengan melibatkan berbagai pihak, diharapkan program ini dapat berjalan lebih efektif dan memberikan dampak yang lebih luas.

Baca juga:  Kawanan Pelaku Curanmor Beraksi di 42 TKP Berakhir di Jeruji Besi

Saat ini, pilot project telah dimulai di Desa Talok dengan lahan percontohan seluas 5 hektar untuk budidaya jagung hibrida. “Pemerintah Desa Talok, bersama TNI dan Polri, sedang dalam proses pematangan lahan yang akan menjadi contoh bagi desa-desa lain di Kecamatan Kresek,” ungkapnya. Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi model pengembangan pertanian berkelanjutan di Kabupaten Tangerang.

Tatang juga menekankan pentingnya peningkatan kapasitas petani melalui pelatihan dan penyuluhan. “Kami akan melibatkan penyuluh pertanian untuk memberikan edukasi dan dukungan teknis kepada petani agar mereka dapat memaksimalkan hasil panen,” ujarnya. Dengan pendekatan ini, diharapkan petani dapat lebih siap menghadapi tantangan dan meningkatkan produktivitas pertanian mereka.

Baca juga:  KAI Raih Penghargaan di WISCA 2025, Perkuat Budaya Keselamatan Berkelanjutan

Lebih lanjut, Tatang menjelaskan bahwa jagung hibrida memiliki keunggulan dalam hal hasil panen yang lebih tinggi, ukuran biji yang lebih besar, masa panen yang lebih singkat, serta ketahanan terhadap hama dan penyakit. “Komoditas ini sangat dibutuhkan oleh perusahaan pakan ternak, sehingga target pasar untuk program ini sudah jelas,” jelasnya.

Dengan langkah-langkah strategis yang telah direncanakan, Kecamatan Kresek optimis bahwa program ini tidak hanya akan meningkatkan produksi pangan, tetapi juga memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat. “Kami percaya bahwa dengan semangat gotong royong dan inovasi, Kecamatan Kresek siap menghadapi tantangan dan meraih keberhasilan dalam program ketahanan pangan ini,” pungkasnya. (*)