LINTAS24NEWS.com – Di balik duka kehilangan, keluarga almarhum Mandor Wawan dan Dawi justru harus menghadapi kenyataan pahit. Santunan BPJS Ketenagakerjaan yang seharusnya menjadi sedikit penghiburan, malah menjadi sumber masalah baru. Diduga, oknum yang membantu mengurus pencairan santunan tersebut melakukan penyelewengan dana.
Rohmah, istri almarhum Mandor Wawan, warga Kampung Garapan, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang tak menyangka bantuan yang ia harapkan justru membuatnya kecewa. Santunan BPJS senilai Rp70 juta yang seharusnya menjadi bekal hidup bagi keluarganya, hanya sebagian kecil yang diterima. “Awalnya pura-pura nolong,” ungkap anak almarhum, kepada wartawan, Rabu, 16 Oktober 2024, saat menceritakan bagaimana oknum berinisial ZM seolah menjadi pahlawan saat keluarganya merasa kesulitan.
Masih di wilayah yang sama, Kisah serupa dialami oleh Alimah, istri almarhum Dawi. Dari total santunan Rp50 juta, ia hanya menerima Rp20 juta, itupun masih dipotong Rp5 juta untuk biaya pengurusan. “Pas liat mutasi rekening cairnya 50 juta kaget dan disitu ada beberapa kali penarikan oleh oknum yang mengurus pencairan,” ungkapnya.
Peristiwa ini bukan sekadar kasus penipuan biasa. Ini adalah pengkhianatan terhadap kepercayaan keluarga yang sedang berduka. Tindakan oknum ZM tidak hanya merugikan secara materi, tetapi juga menimbulkan trauma psikologis.
Kasus ini juga mengungkap celah dalam sistem pencairan santunan BPJS. Seharusnya, proses pencairan berjalan transparan dan melibatkan langsung pihak keluarga. Ketidakjelasan informasi dan prosedur yang berbelit-belit, membuka peluang bagi oknum untuk melakukan tindakan curang.
Tindakan yang Diambil
Atas kejadian tersebut, pihak keluarga juga tak segan untuk menempuh jalur hukum jika oknum kader tersebut tak ada itikad baik. “Saya siap untuk melaporkan ke polisi kalau memang ga ada itikad baik,” tandasnya.
Kasus dugaan penyelewengan santunan BPJS ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana publik. Keluarga korban berharap kasus ini dapat segera terungkap dan pelaku mendapatkan sanksi yang setimpal.
Sementara itu, inisial ZM selaku pengurus pencairan santunan BPJS saat dihubungi wartawan belum mau merespon.
(Ibong/Adi)