LINTAS24NEWS.com, TANGERANG – Di pesisir utara Kabupaten Tangerang mempunyai potensi laut yang cukup besar, sehingga banyak sekali masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan termasuk kepemilikan kapalnya.
Salah satunya para nelayan yang ada di Karang Serang – Kali Adem, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten dibangun fasilitas docking atau tempat perbaikan perahu para pemilik kapal lebih sering melakukan perbaikan kapal (docking kapal) ke luar wilayah yakni Muara Angke dikarenakan docking yang ada di Karang Serang, Kali Adem sendiri dalam kondisi mangkrak.
Penuturan Trisno salah satu nelayan mengungkapkan bahwa docking tersebut hanya digunakan pada saat pesta nelayan untuk tempat hiburan.
“Biasanya buat kalau lagi ada pesta nelayan, bikin panggung hiburan,” ungkap Trisno.
Warga lainnya, biasa disapa Mas Limi menceritakan, sebelum docking dibangun, tempat tersebut adalah pelelangan ikan, namun karena diwilayah tersebut dekat dengan tempat pelelangan ikan (TPI) Cituis akhirnya bangunan dirubah jadi docking.
“Awalnya sih bangunan pertama itu pelelangan ikan, berhubung pelelangan yang di timur ada ini nggak jalan waktu dulu nah terus direnovasi lagi buat pengedokan kapal naik turun kapal yang mau ngecat mau nyervis di sini,” terang Limi.
Dikatakan Limi, docking yang sempat difungsikan meski tak lama itu tak lagi digunakan lantaran adanya pendangkalan sehingga menyulitkan para nelayan saat akan berlabuh.
“Sempet difungsikan, ya enggak lama sih, berhubung di sini airnya cetek, sudah didigali beberapa kali tapi tetap cetek tuh, jadi nggak jalan, ya sampai sekarang ini udah puluhan tahun,” bebernya.
Limi berharap, docking yang mestinya jadi kebanggaan masyarakat nelayan Karang Serang dan sekitarnya ini tidak mangkrak dan dapat berfungsi kembali. Menurutnya, saat ini kebanyakan para nelayan ketika ingin menyervis perahunya harus ke Muara Angke.
“Kalau docking yang ada bisa berfungsi kembali secara ekonomi akan berdampak positif bagi masyarakat dan dapat dipastikan bisa menekan biaya dan waktu tentunya,” ungkapnya.
“Ya pengennya sih sebagai masyarakat, ya jalan kembali gitu. Pengedockan itu diurus lagi, direnovasi lagi ya untuk nelayan-nelayan sama masyarakat di sini gitu. Kalau untuk sekarang kebanyakan ke Muara Angke pengedockannya disanantahu sendir antriannya,” harap Limi.
Terpisah, saat dihubungi lintas24news.com melalu pesan WhatsApp, Kepala Dinas Perikanan H. Jainudin membenarkan bahwa tanah dan bangunan masih tercatat aset pemda dan saat ini pemanfaatannya oleh perlasi.
Disinggung mengenai pemanfaatan docking apakah akan difungsikan kembali atau tidak, pihak pemerintah akan melakukan konfirmasi terlebih dahulu ke Perlasi.
“Akan kami konfirmasi ke bagian aset. Klo sudah tdk dimaanfaatkan lagi oleh perlasi bisa saja akan kami mohon utk pemanfaatannya,” pungkas Jainudin.
(Adi/Ibong)