LINTAS24NEWS.com – Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, kini tengah dilanda ketegangan. Penunjukan Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Desa oleh Camat Pakuhaji menuai penolakan keras dari masyarakat setempat. Puluhan warga Desa Kohod, dengan semangat persatuan, turun ke jalan untuk menyuarakan aspirasi mereka. Aksi ini ditandai dengan pemasangan spanduk-spanduk penolakan di seluruh penjuru desa.

“Kami bersama seluruh masyarakat Desa Kohod menolak keras PLT Kepala Desa dan Penjabat (PJ) yang tidak netral,” tegas Arjun, salah seorang warga yang ikut dalam aksi tersebut, Minggu, 9 Maret 2025. Keresahan ini muncul akibat dugaan ketidaknetralan dalam proses penunjukan PLT, yang dianggap tidak mencerminkan kehendak masyarakat.

Baca juga:  Gelar Deklarasi, KNPI dan Masyarakat Pakuhaji Minta Pemerintah Bangun SLTA

Spanduk-spanduk yang dipasang warga berisi pesan-pesan lugas, menuntut perhatian dari pihak berwenang. “Kami meminta kepada Camat Pakuhaji dan Bupati Tangerang agar bisa mendengar aspirasi masyarakat Desa Kohod,” lanjut Arjun, mewakili suara kolektif warga.

Aksi pemasangan spanduk ini hanyalah permulaan. Arjun menegaskan bahwa jika tuntutan mereka tidak diindahkan, masyarakat Desa Kohod siap untuk mengambil langkah lebih lanjut. “Apabila tuntutan kami sebagai masyarakat Desa Kohod tidak direspon, kami akan bergerak menggelar aksi,” ancamnya.

Situasi ini mencerminkan dinamika yang sering terjadi di tingkat lokal, di mana keputusan pemerintah daerah tidak selalu sejalan dengan harapan masyarakat. Penunjukan PLT yang dianggap tidak netral berpotensi memicu konflik dan ketidakpuasan yang lebih luas.

Baca juga:  Jaga Stabilitas Keamanan, Polsek Mauk Gelar Operasi Gabungan Dini Hari

Masyarakat Desa Kohod kini menanti respons dari Camat Pakuhaji dan Bupati Tangerang. Mereka berharap suara mereka didengar dan dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan terkait kepemimpinan desa. Dalam konteks ini, komunikasi yang efektif antara pemerintah daerah dan masyarakat sangatlah penting untuk mencegah kesalahpahaman yang dapat merusak hubungan.

Dengan semangat kebersamaan, warga Desa Kohod menunjukkan tekad mereka untuk memperjuangkan hak-hak mereka. Aksi ini menjadi pengingat bahwa suara rakyat adalah kekuatan yang tidak boleh diabaikan dalam proses pengambilan keputusan.

(Red)