LINTAS24NEWS.com Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang melaksanakan kegiatan Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana bertempat di Gedung Serba Guna (GSG) Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Kamis (10/11/2022).

Acara tersebut dihadiri Kabid BPBD Kabupaten Tangerang Pencegahan dan Kesiapsiagaan (PK) H. Elih Khaerona S.Pd M.Si berserta anggotanya, Badan SAR, Sekretaris Desa (Sekdes) Sekecamatan Pakuhaji, tokoh-tokoh masyarakat Kecamatan Pakuhaji.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan ilmu pengetahuan tentang pencegahan kebencanaan di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Indonesia. Analisa yang didapat dan pelajari tingkat Desa juga beresiko terjadi bencana seperti banjir, puting beliung dan sebagainya.

Kabid PK BPBD Kabupaten Tangerang H. Elih Khaerona mengatakan, bahwa dalam penta helik ada lima unsur yang harus berperan yaitu masyarakat, pemerintah, pendidikan, wirausaha, media massa sebagai sarana informasi publik.

“Jadi kita gencar memberikan pengetahuan tentang kebencanaan menyeluruh kepada masyarakat baik tingkat Kecamatan, Desa, Kelurahan, bahkan kita sekarang mendatangkan tokoh agama sebagai pendamping Sekdes,” ucapnya.

Baca juga:  Arief Bersama Sachrudin Isi Pergantian Tahun Baru Dengan Doa Bersama

BPBD

H. Elih Khaerona mengatakan, sebuah informasi yang diberikan oleh rekan media juga sangat penting kepada masyarakat, karena dengan adanya informasi jadi tahu tingkat potensi bencana tersebut mulai dari rendah, sedang, bahkan besar.

“Alhamdulillah dengan adanya informasi dari media massa juga dapat membantu kami dan seluruh masyarakat Indonesia, kita sudah membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana) memberikan SK sebanyak 274 Desa sesuai Perkub nomor 47 tahun 2022” ujarnya.

Lanjutnya, ia mengatakan materi diberikan kepada peserta yang hadir tentang KSB (Kelompok Siaga Bencana), Kaji cepat cara menolong korban, peningkatan penyelamatan, logistiknya, dapur umum dan sarana prasarana, serta pendataan yang sesuai realita.

“Kita tidak tahu kapan dan dimana terjadi bencana, namun perlu antisipasi atau pencegahan mulai dini, dengan cara sosialisasi seperti inilah kita bisa antisipasi,” terangnya.

Baca juga:  KAI Daop 4 Semarang Apresiasi Langkah Strategis Tim Asistensi Korlantas Polri dalam Peningkatan Keselamatan di Perlintasan Sebidang

“Semoga di Indonesia tidak ada Bencana dan masyarakat bisa bekerjasama membantu BPBD dalam pelaporan dilapangan guna mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan,” imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut juga dikatakan Heru saat memberikan materinya menyampaikan, sebagai antisipasi untuk mencegah dan menangani terjadinya bencana, program dan kegiatan kesiapsiagaan terhadap bencana perlu untuk dirintis dan dikembangkan.

“Setiap macam bencana itu perlu dipahami agar dapat menyusun strategi menghadapi ancamannya, serta memperkirakan dampak kejadian dan pemetaan daerah-daerah yang terancam serta aktivitas mitigasi bencana berdasarkan dari bencana yang terjadi,” ujarnya.

Heru menambahkan, bahwa besarnya potensi bencana alam dimanapun kita berada harus siapsiaga dan waspada.

“Kita harus menuntut seluruh komponen yang ada untuk selalu waspada, bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah serta relawan, masyarakat juga harus memperkuat diri dengan kesiapsiagaan menghadapi resiko bencana alam,” ucapnya.

(Ndi/red)