LINTAS24NEWS.com – Beredar sebuah video di TikTok yang menampilkan pernyataan seorang wanita warga Kampung Wanayasa, Desa Wanayasa, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang, Hj Suenah. Video tersebut diduga digunakan untuk menggiring opini bahwa dirinya merupakan korban dari proyek PIK 2. Namun, Hj Suenah dengan tegas membantah kabar tersebut.

Dalam rekaman berdurasi 3 menit 14 detik, Hj Suenah sama sekali tidak menyebut bahwa dirinya adalah korban PIK 2, melainkan hanya berbicara mengenai lahan empang miliknya yang telah dijual kepada seseorang dan pembayarannya telah dilunasi.

Penjelasan Hj Suenah: Lahan Dijual ke Pak Soleh, Bukan ke PIK 2

Saat ditemui di kediamannya di Desa Wanayasa, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang, Hj Suenah menjelaskan bahwa lahan empangnya memang sudah dijual, tetapi bukan kepada PIK 2.

Baca juga:  Dinamika dan Potensi brand Lokal dalam Mengimplementasi Prinsip ESG

“Kabar yang beredar bahwa saya korban PIK 2 itu tidak benar, hoax! Lahan empang saya dibeli oleh Pak Soleh, bukan oleh PIK 2,” tegasnya pada Kamis, 15 Mei 2025.

Menurut penuturannya, lahan tersebut telah dijual beberapa bulan yang lalu, dan transaksi dilakukan secara pribadi dengan Pak Soleh sebagai pembeli. Ia menegaskan bahwa penjualan tersebut tidak ada kaitannya dengan proyek PIK 2.

Fakta Transaksi: Lahan Dijual Lebih dari Setahun Lalu

Hj Suenah lebih lanjut menjelaskan bahwa empangnya telah dijual sekitar satu tahun lebih yang lalu kepada Pak Soleh. Ia menduga bahwa setelah pembelian tersebut, Pak Soleh mungkin kemudian menjualnya lagi kepada pihak PIK 2, tetapi transaksi awal tidak melibatkan perusahaan tersebut.

Baca juga:  Training POPAL Batch Ke-3 Telah Digelar Energy Academy Secara Online

“Empang saya sudah dijual lebih dari setahun lalu kepada Pak Soleh. Ini tidak ada hubungannya sama PIK 2. Mungkin setelah beli dari saya, lalu oleh Pak Soleh dijual lagi ke PIK 2,” ujarnya.

Masyarakat Diimbau Tidak Terpengaruh Isu Hoax

Pernyataan Hj Suenah ini menjadi klarifikasi atas isu yang sempat beredar di media sosial. Masyarakat diimbau untuk tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum terverifikasi dan selalu mengecek fakta sebelum menarik kesimpulan.

Sementara itu, hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak terkait mengenai penyebaran video yang diduga memframing pernyataan Hj Suenah.

(Red)