Jakarta, November 2025 — PT Waskita Beton Precast Tbk (kode saham: WSBP) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung percepatan pembangunan infrastruktur di berbagai wilayah Indonesia. Kali ini, WSBP dipercaya untuk berkontribusi dalam proyek Underpass Simpang Lima IBM yang berlokasi di Konawe, Sulawesi Tenggara, melalui suplai Spun Pile berkualitas tinggi.

Proyek milik PT Adhi Kartiko Pratama ini berfungsi sebagai underpass jalan lintas di area tambang nikel, yang menjadi jalur utama bagi mobilitas kendaraan operasional dan logistik di kawasan tersebut. Kehadiran infrastruktur ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi transportasi, mendukung kelancaran distribusi material tambang, serta memperkuat konektivitas antarwilayah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah secara berkelanjutan.

Dalam proyek ini, WSBP bertanggung jawab atas suplai produk beton precast Spun Pile dengan total pasokan 162 batang berdiameter 600 mm. Seluruh produk diproduksi dengan standar mutu tinggi di Precast Plant WSBP Prambon dan dikirim menggunakan transportasi kontainer menuju lokasi proyek di Sulawesi Tenggara. Pekerjaan produksi hingga pengiriman dimulai pada September 2025 dan ditargetkan selesai pada November 2025. Hingga saat ini, progres produksi telah mencapai 100%, sementara pengiriman Spun Pile telah terealisasi sebesar 80%.

“Keterlibatan WSBP dalam proyek Underpass Simpang Lima IBM menjadi wujud nyata komitmen kami dalam mendukung pembangunan infrastruktur yang memberikan manfaat bagi masyarakat. Melalui keunggulan produk berkualitas dan layanan profesional, kami berupaya memastikan setiap proyek yang kami dukung dapat memberikan hasil optimal bagi seluruh pemangku kepentingan,” ujar Fandy Dewanto, Kepala Divisi Corporate Secretary WSBP.

Baca juga:  Customer Service Lebih Efisien dengan Helpdesk CRM dari Barantum

Proyek ini berada dalam cakupan Area Penjualan 5 WSBP, yang melayani wilayah Indonesia Timur, termasuk Sulawesi, Maluku, dan Papua. Melalui keterlibatan pada proyek Underpass Simpang Lima IBM, WSBP melihat potensi pertumbuhan kebutuhan infrastruktur di kawasan tersebut sebagai peluang untuk memperluas jaringan kerja sama dan menargetkan proyek-proyek baru di masa mendatang. Didukung oleh pengalaman, kapasitas produksi, dan portofolio yang kuat, WSBP terus berupaya memperkuat kehadirannya di seluruh Indonesia sebagai penyedia solusi beton precast yang andal dan berdaya saing.

“Kehadiran WSBP dalam proyek ini mencerminkan komitmen kami untuk terus berkontribusi nyata dalam pembangunan infrastruktur Indonesia. Melalui kualitas produk, ketepatan waktu, dan sinergi dengan para mitra, WSBP berupaya menghadirkan fondasi yang kuat bagi terwujudnya konektivitas dan pertumbuhan di berbagai wilayah Tanah Air,” tambah Fandy.

Sebagai bagian dari komitmen keberlanjutan, PT Adhi Kartiko Pratama juga akan berkontribusi dalam kegiatan sosial dan lingkungan melalui partisipasi pada program WSBP Inspiring Kindness: Piles of Sustainability, sebuah inisiatif yang menanam satu pohon untuk setiap sepuluh batang Spun Pile yang terkirim ke lokasi proyek, sebagai simbol kolaborasi antara pembangunan infrastruktur dan pelestarian lingkungan.

Baca juga:  169 Perjalanan KA di Daop 2 Bandung Beroperasi Normal, KAI Daop 2 Bandung Ajak Masyarakat Untuk Bersama-sama Menjaga Keamanan, Keselamatan, dan Kenyamanan Transportasi Kereta Api

Kolaborasi ini sekaligus menunjukkan bagaimana WSBP tidak hanya berfokus pada penyediaan produk berkualitas dan pengiriman tepat waktu, tetapi juga pada penciptaan dampak positif yang lebih luas bagi masyarakat dan lingkungan. Dengan jaringan fasilitas produksi yang tersebar di berbagai daerah serta layanan yang terintegrasi, WSBP terus memperkuat perannya sebagai mitra solusi menyeluruh (one stop solution) dalam mendukung pembangunan infrastruktur nasional.

Melalui proyek-proyek seperti Underpass Simpang Lima IBM, WSBP berkomitmen untuk menghadirkan infrastruktur berkelanjutan yang turut mendorong pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia. Sebagai perusahaan terbuka, WSBP senantiasa menerapkan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG), menjalankan manajemen risiko yang terukur, serta memastikan pemilihan proyek dengan dukungan pendanaan yang sehat. Dengan demikian, setiap inisiatif yang dijalankan tidak hanya memperkuat kinerja bisnis, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi masyarakat dan lingkungan.

Artikel ini juga tayang di vritimes