LINTAS24NEWS.com – Kelulusan merupakan salah satu momen paling berkesan bagi para siswa. Sebagai bentuk perayaan, siswa SMA Negeri 12 Kabupaten Tangerang memilih cara unik dengan menggelar wisata ke Taman Mahoni Bangun Sentosa (MBS) di Serang, Banten. Destinasi wisata ini dikenal dengan arsitektur bergaya Eropa yang megah, memberikan sensasi seperti berada di luar negeri.

Perjalanan yang berlangsung pada Selasa (6/5/2025) ini menjadi kesempatan bagi para siswa untuk menikmati kebersamaan sebelum melangkah ke jenjang pendidikan berikutnya atau dunia kerja. Sejak pagi buta, mereka berkumpul di depan SMPN 3 Teluknaga, Ruko 100 Biskem, sebelum berangkat menggunakan 10 bus yang telah disiapkan oleh panitia.

Tak hanya berwisata, acara kelulusan semakin meriah dengan adanya pentas band yang disiapkan sebagai bagian dari syukuran kelulusan. Biaya perjalanan sebesar Rp 350 ribu per orang digunakan untuk transportasi serta fasilitas yang tersedia selama kegiatan berlangsung.

Baca juga:  Elnusa Petrofin Terus Dukung Ketahanan Energi dan Optimalisasi Hilirisasi Migas di Wilayah Kalimantan Barat

 

Klarifikasi Pihak Sekolah: Tidak Ada Kegiatan di Luar Sekolah

Namun, perayaan kelulusan ini menuai polemik setelah pihak sekolah memberikan klarifikasi. Humas SMA Negeri 12 Kabupaten Tangerang, Bambang Haryanto, menegaskan bahwa sekolah tidak menyelenggarakan acara kelulusan di luar lingkungan sekolah. Ia menyebutkan bahwa segala bentuk wisuda dan perayaan eksternal telah dibatalkan mengikuti kebijakan yang ditetapkan oleh Gubernur.

“Untuk wisuda kita tidak ada, hanya pelepasan, itupun dilakukan di sekolah. Acara di luar kita batalkan semua sesuai peraturan Gubernur,” ujar Bambang dalam pernyataannya pada Senin (5/5/2025).

Ia juga mengklarifikasi bahwa pelepasan siswa akan dilakukan secara sederhana, berupa apel pagi dan pembagian Surat Keterangan Lulus (SKL) tanpa adanya panggung besar. Selain itu, tidak ada pungutan biaya Rp 350 ribu terkait pengambilan SKL, sebagaimana yang beredar di kalangan siswa.

“Kami konfirmasi, tidak ada biaya tersebut. Kami baru mendengar informasi ini, tetapi sejak dulu kami tidak pernah memungut biaya untuk ijazah. Penyerahan SKL dilakukan di sekolah secara sederhana,” terang Bambang.

Baca juga:  Sterilisasi Selesai dan Hasil PCR Semua Negatif, Kini Puskesmas Sukadiri Kembali Melayani

Keluhan Orang Tua Siswa: Biaya Kelulusan Jadi Sorotan

Di tengah polemik ini, beberapa orang tua siswa mengungkapkan keberatan mereka terkait biaya kelulusan. Seorang wali murid menyebutkan adanya permintaan biaya sebesar Rp 750 ribu untuk wisuda, serta tambahan Rp 350 ribu untuk acara penyerahan ijazah di Serang.

“Biaya wisuda diminta sebesar 750 ribu, dan untuk acara penyerahan SKL 350 ribu, itu acaranya di Serang,” ujarnya dengan nada keberatan.

Hingga berita ini disusun, belum ada kejelasan terkait perbedaan informasi antara acara yang dilaksanakan oleh siswa dan klarifikasi yang disampaikan oleh pihak sekolah. Namun, satu hal yang pasti: polemik biaya kelulusan menjadi sorotan di kalangan orang tua dan siswa menjelang momen penting ini.

(Red)