Cilegon (8/10) — PT Krakatau Steel (Persero) Tbk /Krakatau Steel Group menerima kunjungan kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan pada Selasa (7/10). Kunjungan ini dihadiri oleh Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia sekaligus Kepala Badan Otorita Pengelola Pantai Utara Jawa (Pantura), Laksamana TNI (Purn) Dr. Didit Herdiawan, M.P.A., M.B.A., Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan, Komjen (Pol) Prof. Dr. Rudy Heriyanto Adi Nugroho, S.H., M.H. beserta seluruh jajaran. Turut hadir Komisaris Utama Krakatau Steel, Hendro Martowardojo beserta Dewan Komisaris dan Jajaran Direksi Krakatau Steel Group. Pada kesempatan ini, rombongan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengunjungi PT Krakatau Baja Konstruksi, PT Krakatau Pipe Industries, dan PT Krakatau Posco .
Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau
potensi yang dimiliki Krakatau Steel Group sekaligus menjadi simbol penguatan
sinergi antara industri baja nasional dan sektor maritim Indonesia yang terbagi
dalam tiga agenda strategis, yaitu modernisasi kapal perikanan nasional,
percepatan realisasi Kampung Nelayan Merah Putih, hingga percepatan pembangunan
Giant Sea Wall.
Dari Kayu ke Baja, Hingga
Tanggul Laut Sepanjang Pulau Jawa
Berdasarkan informasi dan data dari
laman resmi Kementerian Kelautan dan Perikanan, lebih dari 95% kapal perikanan
di Indonesia masih menggunakan bahan kayu. Secara konstruksi, kapal kayu
memiliki kekurangan karena umumnya dibangun secara tradisional dan kurang
memenuhi persyaratan standar kelaikan laut, laik tangkap dan laik simpan
hasilnya.
Krakatau Steel Group memiliki kemampuan
dalam menyediakan bahan baku baja berkualitas tinggi bagi program ini, mulai
dari pelat baja untuk lambung kapal, pipa baja untuk sistem distribusi dan
pendinginan, struktur fabrikasi untuk galangan dan pelabuhan, hingga rumah
modular apung untuk percepatan realisasi Kampung Nelayan Merah Putih sebagai kawasan pesisir modern yang terintegrasi dengan
sarana dan prasarana produksi, sekaligus menjadi pusat ekonomi baru bagi
nelayan.
Adapun pembangunan Giant Sea Wall
Pantura merupakan Proyek Strategis Nasional yang kini dipercepat pelaksanaannya
oleh Presiden RI Prabowo Subianto melalui pembentukan Badan Otorita Pengelola
Pantura. Tanggul laut raksasa yang membentang dari Banten hingga Gresik ini
dirancang untuk menjadi benteng pertahanan utama pesisir utara Jawa dari risiko
rob dan kenaikan muka air laut.
Dalam konteks ini, Krakatau Steel Group
memiliki peran penting dalam kapabilitasnya terhadap penyediaan material baja
konstruksi dan struktur laut untuk percepatan pembangunan tanggul.
Krakatau Steel Sebagai
Katalisator Asta Cita
Asa dari kunjungan kerja ini merupakan
implementasi nyata dari Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto. Modernisasi
kapal nelayan berbasis baja mendukung ketahanan pangan laut nasional. Realisasi
Kampung Nelayan Merah Putih mendukung pertumbuhan ekonomi nasional serta
membuka peluang lapangan kerja, hingga percepatan pembangunan proyek Giant
Sea Wall sebagai dukungan terhadap penguatan pertahanan dan keamanan
nasional sekaligus simbol kedaulatan dan perlindungan ekosistem pesisir utara
Jawa.
Kemudian dalam mendukung hilirisasi dan
industrialisasi untuk memberikan nilai tambah ekonomi, Direktur Utama PT
Krakatau Steel (Persero) Tbk, Akbar Djohan, dalam kesempatan ini menyampaikan
apresiasi atas penjajakan potensi kerjasama strategis yang dilakukan dan
menegaskan bahwa momentum ini menjadi bagian penting dari penguatan komitmen
Krakatau Steel Group dalam mendukung program pemerintah dan ini merupakan salah
satu bagian bagi kemajuan/kesejahteraan masyarakat Indonesia.
“Krakatau Steel Group siap menjadi mitra
strategis pemerintah dalam setiap upaya membangun kedaulatan maritim
Indonesia,” jelas Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, Akbar Djohan
yang juga menjabat sebagai Chairman
ALFI/ILFA (Asosiasi Logistik & Forwarder Indonesia) serta Chairman IISIA
(Indonesia Iron & Steel Industry Association).
Adapun sebagai tindak lanjut dari
kunjungan ini adalah persiapan penandatanganan nota kesepahaman antara Krakatau
Steel Group dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan terkait pemenuhan
kebutuhan modernisasi kapal perikanan, pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih,
dan pembangunan Giant Sea Wall.
Artikel ini juga tayang di vritimes