LINTAS24NEWS.com – Tersembunyi di Desa Kayu Agung, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang, Banten, terdapat sebuah situs bersejarah yang menyimpan ribuan kisah masa lalu. Makam Kepuh, demikian namanya, menjadi saksi bisu peradaban Islam yang pernah mekar di tanah Banten.
Pusaka Sejarah Banten
Dilansir lintas24news.com dari Pikiran Pikiran Rakyat Tangerang Kota, makam ini telah ada sejak masa Kesultanan Banten, sekitar abad ke-16. Pada masa keemasannya, Banten menjadi pusat perdagangan dan kebudayaan yang sangat berpengaruh di Nusantara. Tak heran jika makam ini menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi para tokoh agama, bangsawan, dan masyarakat umum yang berperan penting dalam menyebarkan Islam dan mengembangkan budaya lokal.
Arsitektur Islam yang Khas
Secara arkeologis, Makam Kepuh memiliki ciri khas yang sangat menarik. Struktur dan tata letak makamnya menunjukkan pengaruh kuat arsitektur Islam. Nisan-nisan yang terbuat dari batu dengan ukiran kaligrafi Arab menghiasi kompleks pemakaman ini. Bentuk dan ornamen pada nisan tersebut memberikan petunjuk tentang identitas dan status sosial dari para penghuninya.
Warisan Budaya yang Tak Ternilai
Bagi masyarakat Sepatan, Makam Kepuh bukan hanya sekadar tempat berziarah, tetapi juga menjadi simbol identitas dan warisan budaya yang sangat berharga. Mereka dengan penuh penghormatan merawat dan menjaga kelestarian makam ini. Setiap kali hari raya besar Islam tiba, masyarakat selalu berbondong-bondong mengunjungi makam sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur.
Pesan Sejarah untuk Masa Kini
Keberadaan Makam Kepuh mengingatkan kita akan pentingnya menjaga dan melestarikan warisan budaya bangsa. Situs sejarah seperti ini adalah jendela menuju masa lalu, yang dapat memberikan kita pemahaman yang lebih mendalam tentang akar sejarah dan identitas kita sebagai bangsa Indonesia.
Mari kita lestarikan Makam Kepuh sebagai bagian dari upaya kita untuk menghargai sejarah dan budaya bangsa.
(*)