Jakarta, 16 Oktober 2025 – PT PP (Persero) Tbk (“PTPP”), perusahaan konstruksi dan investasi nasional di bawah naungan Danantara Indonesia, terus menunjukkan komitmennya dalam membangun infrastruktur strategis nasional terutama pada daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar). Melalui proyek Bendungan Way Apu Paket 1 di Kabupaten Buru, Maluku, PTPP mencatatkan progres konstruksi sebesar 89,8% per 12 Oktober 2025.

Proyek dengan nilai kontrak sebesar Rp 1,11 triliun ini dikerjakan sejak Desember 2017. Kehadiran Bendungan Way Apu menjadi simbol nyata kehadiran pemerataan infrastruktur di wilayah kepulauan timur Indonesia, dengan manfaat besar bagi ketahanan air, energi, hingga sektor ekonomi rakyat.

Pada Selasa, 14 Oktober 2025, dalam rangkaian kunjungan kerja selama tiga hari di Provinsi Maluku, Wapres Gibran secara langsung meninjau lokasi pembangunan Bendungan Way Apu. Dalam kesempatan ini, beliau menerima paparan dari pihak Kementerian PUPR, serta meninjau titik-titik pekerjaan di lapangan. Pada saat kunjungan tersebut, Wapres menyatakan “Bendungan Way Apu agar selesai tepat waktu dan segera memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, terutama untuk meningkatkan kesejahteraan petani, nelayan, serta mendukung ketahanan pangan dan energi nasional,” ujarnya.

Kepala Balai Wilayah Sungai Maluku, Fery Moun Hepy, yang turut mendampingi Wapres dalam peninjauan, menyebutkan bahwa Wapres berkomitmen untuk terus memantau progres pembangunan bendungan yang ditargetkan rampung pada September 2026 agar manfaatnya segera dapat dirasakan masyarakat. “Jadi harapan beliau ini agar bisa segera dimanfaatkan oleh Masyarakat,” ucap Fery.

Baca juga:  Dubes India Resmikan Pameran Seni Bertajuk Sacred Geometry

Dalam kunjungan tersebut, hadir pula sejumlah pejabat dari pusat dan daerah, antara lain:

Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa, Kapolda Maluku Irjen Dadang Hartanto, Pangdam XV/Pattimura Mayjen Putranto Gatot Sri Handoyo, Bupati Buru Ikram Umasugi, Dandim Kabupaten Buru Letkol Heribertus Purwanto, Kapolres Buru AKBP Sulastri Sukidjang, Kajari Buru Adri Notanubun, Kepala Satker Bendungan Way Apu Budi Prasetyo, serta General Manager Operasional PTPP, Apri Setiawan.

Manfaat dan Fungsi Strategis Bendungan Way Apu

Corporate Secretary PTPP, Joko Raharjo, menjelaskan bahwa Bendungan Way Apu menjadi proyek multifungsi penting. Selain irigasi seluas 10.562 hektare, bendungan ini akan menyuplai air baku sebesar 550 liter/detik untuk kebutuhan masyarakat Pulau Buru. Disamping itu, bendungan juga didesain dengan potensi PLTA 8 MW dan kemungkinan pengembangan PLTS 41 MW di sekitarnya.

Lebih jauh, bendungan ini akan mereduksi risiko banjir hingga 60%, dari 1.963 hektare area terdampak menjadi 786 hektare. Kawasan sekitarnya juga disiapkan menjadi area konservasi dan wisata air yang dapat memicu pertumbuhan ekonomi lokal.

Baca juga:  Kades Kohod Ikuti Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih di HUT RI Ke-79

Dalam kondisi geografis Pulau Buru yang menantang—dengan batuan malihan dan material lempung getas—PTPP menerapkan sejumlah inovasi teknis, antara lain:

• Blok beton inovatif (1×1×0,3 m) sebagai pengganti rip-rap

• Geosynthetic Clay Liner (GCL) untuk mencegah rembesan

• Peninggian pondasi hingga 3 meter

• Diafragma wall di sisi hilir

• Pumping well di hulu

• Rumah kaca pengering material lempung

Dengan strategi tersebut, PTPP menjaga stabilitas konstruksi dan kualitas pekerjaan meskipun dalam kondisi alam yang sulit.

Dalam kesempatan ini Joko menegaskan bahwa proyek ini menjadi wujud kontribusi nyata PTPP dalam mendukung pemerataan pembangunan dan ketahanan sumber daya air nasional sesuai dengan program Asta Cita Pemerintah . Menurutnya pembangunan Bendungan Way Apu menunjukkan kemampuan bangsa kita membangun infrastruktur kompleks di daerah terpencil. “Ini bukan hanya proyek konstruksi, tetapi simbol pemerataan pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat Maluku,” tutup Joko.

–SELESAI–

Artikel ini juga tayang di vritimes