LINTAS24NEWS.com – Kontroversi mengenai biaya kelulusan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di Kabupaten Tangerang kembali mencuat, kali ini berfokus pada SMAN 12. Informasi mengenai biaya kelulusan yang mencapai Rp 750 ribu dan biaya pengambilan ijazah sebesar Rp 350 ribu memicu reaksi dari orang tua siswa dan masyarakat.

Menanggapi isu tersebut, Humas SMAN 12, Bambang Haryanto, memberikan penjelasan yang menegaskan bahwa pihak sekolah telah membatalkan seluruh acara kelulusan yang direncanakan di luar lingkungan sekolah. Hal ini sejalan dengan peraturan Gubernur yang mengatur pelaksanaan acara kelulusan. Sebagai alternatif, sekolah akan mengadakan acara pelepasan siswa secara sederhana di dalam lingkungan sekolah.

“Untuk wisuda, kami tidak mengadakan acara. Hanya akan ada pelepasan di sekolah dengan sederhana, tanpa panggung. Rencananya, kami akan melakukan apel dan membagikan Surat Keterangan Lulus (SKL),” jelas Bambang, pada Senin, 5 Mei 2025.

Baca juga:  Bendungan Bulango Ulu Hampir Rampung, Siap Jadi Penopang Swasembada Pangan Gorontalo

Mengenai biaya Rp 750 ribu yang sebelumnya disebutkan, Bambang menjelaskan bahwa angka tersebut merupakan estimasi awal ketika acara kelulusan masih direncanakan di luar sekolah. “Setelah perubahan ini, kami akan mengembalikan dana tersebut kepada siswa,” tambahnya.

Bambang juga menegaskan bahwa tidak ada biaya pengambilan ijazah sebesar Rp 350 ribu. “Kami mengonfirmasi bahwa tidak ada pungutan untuk ijazah. Penyerahan SKL akan dilakukan di sekolah seperti biasa,” tegasnya.

Namun, ia mengakui bahwa sebagian dana yang telah diterima dari siswa akan dikenakan potongan. Hal ini disebabkan oleh kerjasama yang telah dilakukan dengan vendor dan BP2IP terkait rencana acara di luar sekolah yang kini dibatalkan. “Ada potongan karena kami sudah memberikan DP kepada mereka. Biaya-biaya yang tidak bisa dikembalikan tetap ada,” ungkapnya.

Baca juga:  Pembukaan Salon Baru, Jingga Beauty Bar: Membawa Kecantikan Sejati ke Kota Bogor

Pihak sekolah juga mengakui bahwa mereka belum melakukan konfirmasi lebih lanjut kepada orang tua atau wali siswa mengenai pembatalan acara dan mekanisme pengembalian dana. “Kami belum mengonfirmasi karena surat baru turun. Kami masih mengurus segala sesuatunya,” jelas Bambang.

Mengenai besaran potongan dana yang akan dikenakan, Bambang belum dapat memberikan kepastian. “Kami belum tahu estimasinya berapa, jadi pengembalian belum bisa dilakukan. Kami akan segera mengumpulkan orang tua untuk memberikan informasi lebih lanjut,” pungkasnya.

Sebelumnya, salah satu orang tua siswa SMAN 12 mengungkapkan keberatan terhadap biaya kelulusan yang dianggap terlalu tinggi. “Biaya wisuda diminta sebesar 750 ribu, dan untuk acara penyerahan ijazah 350 ribu, itu acaranya di Serang,” keluhnya.

(Red)