LINTAS24NEWS.com – Program Keluarga Harapan (PKH) Desa Sukadiri, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang, diduga menjadi ladang bisnis oknum-oknum tidak bertanggungjawab.
Pasalnya, hal tersebut timbul akibat Kartu ATM PKH yang semestinya dipegang oleh setiap Keluarga Penerima Manfaat (KPM) disinyalir di tahan oleh oknum ketua kelompok itu.
Akibatnya, warga yang berhak tidak bisa menggunakan manfaat bantuan dari pemerintah tersebut secara maksimal, disebabkan warga tidak tahu dapat bantuan berapa dari pemerintah.
Hal itu dikatakan oleh beberapa warga yang tidak disebutkan identitasnya mengatakan, bahwa kebanyakan kartu ATM yang seharusnya dipegang oleh seluruh Keluarga Penerima Manfaat (KPM), malah ditahan oleh oknum ketua kelompok PKH.
“Atuh iya kenapa kartu ATM kita ditahan, gimana kita ngambilnya, yang lain udah pada ngambil tau jumlahnya berapa, ini kita gak tau,” ucap warga Desa Sukadiri, Jumat (10/3/2023).
Lanjutnya, ia juga menjelaskan ketidakpastian dari oknum ketua kelompok PKH itu, karena saat ini warga yang selalu berharap kepada pemerintah agar mendapatkan uang tunai demi menutupi kebutuhan yang lainnya.
“Ya dengar kabar sih ada yang dapat Rp 400.000 per KPM, ini kita malah dapatnya dalam bentuk sembako seperti Beras ukuran 10 kilogram, 4 buah apel, 2 bungkus tahu putih, 2 potong tempe, 2 bungkus sayur sop, 2 kilogram telur masing-masing kurang 2 butir, 2 ayam potong,” jelas warga yang kepada lintas24news.com.
Tambahnya, ia juga menyampaikan kepada pihak pemerintah harus tegas menegur dan memberikan sanksi kepada oknum tersebut, sehingga masyarakat lebih nyaman dan tentram dalam pengambilan bantuan PKH itu.
“Ya saya sih berharap agar pemerintah menegur atau memberikan sanksi terhadap oknum itu, karena masyarakat kalau dapatnya uang kan bisa untuk menutupi kebutuhan yang lainnya juga,” ucapnya.
Sementara itu, tim media lintas24news.com mencoba konfirmasi kepada pihak oknum ketua kelompok PKH itu kerumah tetapi tidak ada. Dikatakan pihak keluarga, bahwa dia (red-oknum) sedang keluar rumah.
Kendati demikian, tim media lintas24news.com mencoba mendatangi untuk konfirmasi ke salah satu warung/toko yang bekerja sama dengan oknum tersebut sebagai penyedia barang.
Saat tim media lintas24news.com mencoba untuk konfirmasi terkait bantuan PKH itu kepada pemilik warung mengatakan, pihaknya membenarkan bahwa menyediakan sembako dan sebagainya untuk keperluan PKH. Menurutnya, para warga yang mendapat bantuan PKH itu menginginkan sembako bukan uang tunai.
“Bantuan PKH dalam bentuk sembako tiap dapat juga, bukan uang, terus semua warga juga emang pengennya sembako bukan uang, terkait kartu ATM yang ditahan sama orang mah gak tau saya,” kata dia.
Di lain tempat, tim media lintas24news.com mencoba konfirmasi melalui whatsApp kepada Koordinator Kecamatan (Korcam) PKH yaitu Mulkan. Lanjutnya, dia (red-Mulkan) mengungkapkan bahwa dirinya sudah memberikan sosialisasi terkait bantuan PKH saat ini uang tunai, bukan sembako.
“Ya kami juga baru dapat aduan terkait hal ini, sedangkan untuk sosialisasi sudah lama dijalankan kepada masing-masing kelompok PKH Desa, coba nanti kami langsung terjun ke lokasi untuk menindaklanjuti laporan tersebut,” ujar Mulkan Korcam PKH Sukadiri.
(Bandi/red)