KABUPATEN TANGERANG, LINTAS24NEWS.com – Dalam rangka menindaklanjuti hasil hearing dengan pihak developer, Komisi IV DPRD Kabupaten Tangerang melakukan peninjauan langsung ke lokasi kejadian kebakaran di Komplek Mutiara Garuda, Senin (11/04/2022).
Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Tangerang Chris Indra Wijaya mengatakan, bahwa kedatangan Komisi IV adalah bukti bahwa tidak hanya mendengar dari rapat dengar pendapat beberapa waktu lalu dalam hearing yang pihaknya gelar.
“Kami (Komisi IV_red) tidak hanya mendengar tapi melihat langsung kelapangan untuk dapat melihat kondisi yang sebenarnya,” kata Chris saat dijumpai usai melakukan peninjauan langsung ke lokasi kejadian kebakaran di Komplek Mutiara Garuda, Senin (11/04/2022).
Dalam hasil tinjauannya dilapangan, pihaknya tak melihat adanya meteran listrik pada kios-kios yang terbakar dan dapat disimpulkan apa yang disampaikan oleh developer terkait dugaan pencurian listrik benar adanya.
“Saat hearing pada Jumat (7/4/2022) kemarin, pihak developer mengakui bahwa listrik di kios-kios yang terbakar ilegal. Hari ini kita melihat langsung dilapangan,” ujar anggota DPRD dari Partai NasDem asal Kecamatan Kosambi.
Baca juga: Developer Komplek Mutiara Garuda Diperiksa Polis Atas Dugaan Pencurian Listrik
Selain itu, semerawut nya para pedagang liar yang ada di Komplek Mutiara Garuda diakibatkan belum diserahkannya secara menyeluruh Fasos Fasum oleh developer PT. Indoglobal Adhyapratama kepada Pemerintah Kabupaten Tangerang.
“Besok kita akan undang kembali developer dan dinas-dinas terkait untuk segera menyelesaikan persoalan-persoalan yang hingga saat ini belum selesai,” ungkapnya.
Baca juga: Si Jago Merah Lalap 45 Kios dan Satu Rumah di Komplek Mutiara Garuda Tangerang
Sementara pihak Developer Komplek Mutiara Garuda Balu mengatakan, terkait pedagang yang masih semerawut, pihaknya sering melakukan upaya-upaya persuasif kepada para pedagang. Namun setiap harinya makin terjadi peningkatan pedagang-pedagang baru apalagi di momentum ramadhan saat ini.
“Tadi juga kita sudah sambangi pedagang-pedagang yang liar, bahkan mereka menjajakan dagangannya hingga memakan badan jalan dan membuat kemacetan,” tukasnya.
Terkait belum diserahkannya secara menyeluruh Fasos Fasum, pihaknya membenarkan. Hal itu dikarenakan masih akan dilakukanya pembangunan di Kawasan Komplek Mutiara Garuda tersebut kedepannya.
“Secara partial sudah kita serahkan Fasos Fasum ke Pemerintah, namun memang di tempat yang dipergunakan oleh pedagang liar tersebut belum diserahkan karena pembangunan belum selesai,” pungkasnya. (Ade Maulana/red)