LINTAS24NEWS.com – Semangat baru menyelimuti SMPN 4 Teluknaga sejak menempati gedung sendiri pada Januari 2025. Setelah tiga tahun lamanya menumpang di SMPN 1, memiliki bangunan permanen seharusnya menjadi tonggak kemajuan. Namun, harapan akan fasilitas pendidikan yang memadai masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi sekolah yang terletak di wilayah pesisir ini.

Dari delapan ruang belajar yang tersedia, ironisnya, satu ruang kelas hingga kini belum dapat difungsikan. Kendalanya klasik: ketiadaan meja dan kursi bagi para siswa. Kondisi ini tentu membatasi daya tampung sekolah di tengah tingginya minat masyarakat sekitar untuk menyekolahkan putra-putri mereka di SMPN 4 Teluknaga.

Kepala Sekolah SMPN 4 Teluknaga, Istiqomah, tak menyembunyikan harapannya agar pemerintah daerah segera mengulurkan tangan. “Sudah mengajukan ke dinas tapi belum terealisasi,” ungkapnya saat ditemui di ruang kerjanya, menggambarkan betapa mendesaknya kebutuhan ini.

Lebih lanjut, Istiqomah menuturkan bahwa tantangan sekolah tak hanya soal perabot kelas. Lingkungan sekolah pun masih memerlukan pembenahan serius. Ketika hujan mengguyur, area sekolah berubah menjadi kubangan becek, mengganggu aktivitas belajar mengajar dan kenyamanan siswa. Berbagai sarana dan prasarana lain pun dinilai masih jauh dari ideal.

Baca juga:  Pemerintah Kecamatan Pakuhaji Melalui LPTQ Adakan MTQ ke- 40

“Alhamdulillah sekarang sudah punya gedung sendiri, tetapi kalau ditinjau dari segi sarana, masih banyak kekurangan yang belum terpenuhi, terutama fasilitas gedung dan ruang kelas,” jelasnya. Meskipun demikian, ia mengakui adanya perkembangan positif sejak sekolah mulai beroperasi di gedung baru pada 6 Januari lalu.

Antusiasme masyarakat untuk menyekolahkan anak-anak mereka di SMPN 4 Teluknaga menjadi paradoks tersendiri. Beberapa desa penyangga seperti Desa Lemo, Tegal Angus, Muara, Kampung Besar, hingga Tanjung Pasir, memiliki banyak lulusan SD dan MI yang memimpikan untuk melanjutkan pendidikan di sekolah ini. Sayangnya, keterbatasan ruang belajar yang layak huni memaksa pihak sekolah untuk belum bisa menerima siswa baru secara maksimal.

“Harapan kami ke depan bisa menerima lebih banyak murid, tetapi kendalanya saat ini masih terbatasnya sarana terutama ruang belajar. Kami hanya memiliki delapan ruang kelas, dengan satu yang belum bisa digunakan karena belum ada meja dan kursinya,” papar Istiqomah dengan nada prihatin.

Selain kebutuhan mendesak akan meja dan kursi, pihak sekolah juga memiliki daftar panjang harapan lainnya. Pembangunan konblok di area sekolah menjadi prioritas agar lingkungan belajar menjadi lebih nyaman dan aman saat musim hujan. Penghijauan di sekitar sekolah juga diidamkan untuk menciptakan suasana yang asri dan kondusif. Tak ketinggalan, pembangunan mushola sebagai sarana ibadah, kantin sehat bagi siswa, serta laboratorium untuk menunjang kegiatan belajar praktik menjadi impian yang terus diperjuangkan.

Baca juga:  Perayaan 15 Tahun Inovasi dan Dedikasi Prodi Film BINUS UNIVERSITY

Kini, asa SMPN 4 Teluknaga bertumpu pada uluran tangan berbagai pihak. Dukungan dari pemerintah daerah, program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), maupun donasi dari pihak lain sangat diharapkan dapat mempercepat pengembangan sekolah ini. Tujuannya jelas, agar SMPN 4 Teluknaga dapat memberikan pelayanan pendidikan yang lebih optimal bagi generasi muda di wilayah Teluknaga dan sekitarnya.

“Kami berharap ada bantuan dari Pemda, CSR, atau pihak lain yang bisa mendukung perkembangan sekolah ini, terutama dalam penyediaan sarana yang masih kurang,” pungkas Istiqomah, menyiratkan harapan besar akan masa depan yang lebih baik bagi SMPN 4 Teluknaga.

(Red)