Lintas24News.com – Memperingati Bulan Bung Karno, Anggota DPRD Provinsi Banten, dari Fraksi PDI Perjuangan, Abraham Garuda Laksono, kembali mengingatkan pentingnya menerapkan pesan Bung Karno, yaitu Jas Merah atau “jangan sekali-kali melupakan sejarah”.
Menurut Abraham, peringatan Bulan Bung Karno bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan momentum untuk mengenang dan meneruskan perjuangan Bung Karno, terutama dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan di tengah masyarakat.
Ia melanjutkan bahwa tanpa perjuangan, tanpa doa, dan tanpa keringat para pejuang, kita tidak mungkin bisa berdiri tegak seperti hari ini. Sehingga mengenang jasa mereka merupakan hal penting.
“Bulan Bung Karno itu sangat penting. Di bulan ini, kita memperingati Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni yang digali oleh Bung Karno, Hari lahir Sang Proklamator 6 Juni, lalu mengenang wafatnya Bung Karno pada 21 Juni. Ini bukan sekadar peringatan tanggal, tetapi momen untuk meneguhkan kembali semangat perjuangan beliau,” ujar Abraham di hadapan para peserta, Minggu, 6 Juli 2025.
Sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan Bung Karno, saya sebagai kader PDI Perjuangan menggelar lomba memasak yang mengangkat Resep Mustika Rasa. Buku resep legendaris ini merupakan kumpulan hidangan Nusantara yang dahulu dihimpun langsung oleh Bung Karno sebagai bagian dari upaya memperkuat jati diri bangsa melalui kedaulatan pangan.
“Resep Mustika Rasa bukan sekadar buku masakan. Di balik setiap racikan, tersimpan semangat Bung Karno untuk memperkuat kedaulatan pangan bangsa Indonesia.” tegas Abraham.
Sebanyak 21 tim dari berbagai wilayah di Kabupaten Tangerang turut berpartisipasi dalam lomba memasak tersebut. Para peserta berlomba menunjukkan kreativitas mereka dalam mengolah tumpeng, dengan berlandaskan resep-resep tradisional yang sarat makna sejarah dan kebangsaan.
Dalam suasana penuh semangat nasionalisme, Abraham menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasinya kepada seluruh peserta serta tim juri yang telah menyukseskan kegiatan tersebut.
“Saya sangat mengapresiasi antusiasme peserta. Semoga lomba ini menjadi api semangat perjuangan Bung Karno yang terus menyala di hati masyarakat, khususnya generasi muda,” ujarnya.
Tak hanya lomba memasak, peringatan Bulan Bung Karno juga diramaikan dengan lomba pidato bertema kebangsaan. Sebanyak 29 peserta dari berbagai wilayah Kabupaten Tangerang tampil berkompetisi, menunjukkan kemampuan berorasi mereka dengan membawakan pesan-pesan perjuangan dan keteladanan Bung Karno.
Menurut Abraham, lomba pidato ini merupakan sarana penting untuk menumbuhkan keberanian dan rasa percaya diri generasi muda dalam menyampaikan aspirasi, sekaligus mengenalkan kembali sosok Bung Karno sebagai Bapak Bangsa.
“Lewat pidato, anak-anak muda kita dilatih untuk berpikir kritis, berani berbicara, dan mencintai bangsa. Harapan saya, kegiatan ini menjadi fondasi untuk meneruskan api perjuangan Bung Karno dalam kehidupan sehari-hari,” kata Abraham.
Sementara itu, Ketua DPP PDI Perjuangan, Ribka Tjiptaning, dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian Bulan Bung Karno yang sarat dengan pesan ideologi dan sejarah.
“Bulan Bung Karno bukan sekadar peringatan untuk mengenang, tetapi momentum untuk menggerakkan rakyat. Banyak peristiwa bersejarah yang tidak boleh dilupakan. Karena ini diselenggarakan oleh PDI Perjuangan, maka harus mengandung nilai ideologis yang mengakar kuat,” ujarnya.
Tak hanya menyoal kedaulatan pangan, PDI Perjuangan juga mengajak masyarakat untuk memahami pentingnya gizi seimbang demi mencegah stunting. Kombinasi asupan sayur, protein, dan komposisi lauk-pauk yang tepat menjadi kunci utama untuk memastikan tumbuh kembang anak yang optimal.
“Stunting bukan sekadar tubuh pendek atau kerdil. Anak yang mengalami stunting berisiko memiliki IQ rendah, rata-rata hanya sekitar 70. Ini menyangkut masa depan bangsa. Kualitas manusia menentukan kualitas negara,” tegasnya.
Ia pun mengingatkan bahwa kader PDI Perjuangan harus hadir di tengah masyarakat, bekerja nyata, dan tuntas dalam membantu rakyat, terutama dalam isu-isu penting seperti pangan, kesehatan, dan pendidikan.
“Tanpa kehadiran nyata di tengah rakyat, perjuangan kita tidak akan bermakna. Kader PDI Perjuangan harus benar-benar hadir untuk membantu rakyat,” pungkasnya. (*)