Jakarta, 27 November 2025 – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) sigap melakukan upaya penanganan darurat longsor dan banjir yang melanda berbagai wilayah di Sumatera Utara antara 24 – 26 November 2025. Cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi telah mengakibatkan sejumlah ruas jalan nasional tertutup material longsor, tergenang banjir, hingga terputus sementara.
Merespons kondisi tersebut, Menteri PU, Dody, menegaskan bahwa Kementerian
PU memprioritaskan pemulihan akses infrastruktur penting dan strategis. Hal ini
diambil untuk memastikan mobilitas barang dan jasa tidak terganggu dalam waktu
lama.
“Kami memastikan seluruh jalur nasional yang terdampak dipulihkan secepat
mungkin demi menjaga konektivitas dan keselamatan masyarakat. Seluruh tim PU di
lapangan telah bergerak sejak jam pertama kejadian di sejumlah titik kritis
yang hingga kini masih diguyur hujan,” ujar Menteri Dody.
Berdasarkan data lapangan, upaya pembersihan material longsor tengah
dilakukan secara intensif. Pada Ruas Kota Sidikalang – Batas Provinsi Aceh. Di ruas jalan ini longsor menutup badan jalan di STA 09+200, di Kabupaten
Pakpak Bharat. Tim lapangan Kementerian PU telah mengerahkan alat berat
berupa chainsaw dan backhoe loader untuk
membersihkan area tersebut, sementara excavator tambahan
sedang dalam perjalanan menuju lokasi. Meskipun hujan masih mengguyur lokasi,
jalur tersebut saat ini sudah dapat dilalui kendaraan secara bergantian. Hingga
berita ini diturunkan, tidak terdapat laporan korban jiwa di lokasi tersebut.
Kondisi berbeda terjadi di ruas Batas Kabupaten Tapanuli Utara – Sipirok.
Di ruas ini terdapat tiga titik longsor, yakni di STA 08+200, 08+500, dan
15+800, yang mengakibatkan badan jalan tertutup total oleh material longsoran.
Sebanyak satu unit backhoe loader dan empat excavator telah
disiagakan. Namun, kendaraan belum dapat melintas karena kondisi cuaca hujan di
lokasi ini berpotensi memicu longsor susulan.
Kerusakan infrastruktur juga dilaporkan terjadi pada Abutment Jembatan
Aek Puli Lama di STA 37+400 pada Ruas Batas Kota Tarutung – Batas Kabupaten
Tapanuli Selatan. Sebagai langkah antisipasi, arus lalu lintas yang melewati
jembatan ini dialihkan ke Jembatan Aek Puli Baru. Jembatan
lama kini ditutup dengan rambu pengaman dan dijaga ketat oleh aparat kepolisian
serta dinas perhubungan setempat.
Dampak cuaca ekstrem juga menyebabkan luapan sungai yang menggenangi
permukiman dan badan jalan di Desa Aek Libung, Kecamatan Sayur Matinggi.
Akibatnya, lalu lintas di area tersebut lumpuh total. Pihak Kementerian PU
terus berkoordinasi dengan kepolisian untuk pengaturan lalu lintas guna
mencegah kemacetan parah. Sejauh ini, tidak ada laporan korban jiwa di wilayah
bencana ini.
Bencana juga melanda Ruas Barus – Batas Kota Sibolga. Banjir setinggi
1meter merendam jalan sepanjang 500 meter. Tim Kementerian PU telah menyiagakan
peralatan berupa chainsaw, dump truck, excavator,
dan backhoe loader untuk mengantisipasi kemungkinan longsor.
Selain itu kementerian juga berkoordinasi intensif dengan pemerintah daerah.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Utara, Hardy
Pangihutan Siahaan, menyatakan bahwa timnya masih bersiaga penuh di lapangan.
Fokus penanganan mencakup titik longsor, banjir, serta kerusakan struktur
seperti pada oprit Jembatan Anggoli dan beberapa ruas yang sempat terisolasi
akibat kendala sinyal dan cuaca buruk.
“Sebanyak 11 titik longsor telah terkonfirmasi dan pembersihan material
terus dilakukan. Kami akan terus memastikan bahwa seluruh sumber daya
difokuskan untuk memulihkan akses transportasi, menjaga keselamatan warga, dan
mendukung penanganan darurat di semua lokasi terdampak,” ujar Hardy Pangihutan
Siahaan.
Program kerja ini merupakan bagian dari “Setahun Bekerja,
Bergerak – Berdampak” dalam menjalankan ASTA CITA dari Presiden Prabowo
Subianto.
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat
#SetahunBerdampak
Artikel ini juga tayang di vritimes
